Welcome to "Belajar Asyik" Blog Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua nikmat, yang manusia banyak tertipu dengannya : nikmat sehat dan waktu luang" (hadits shahih diriwayatkan oleh Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya)

Senin, 14 Maret 2011

Penyebab dan Dampak Rusaknya hutan Kita




Sudah sangat sering diungkapkan keluhan masyarakat secara nasional maupun internasional tentang kebakaran hutan yang berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan mengganggu kegiatan sehari-hari terutama bidang transportasi baik darat, laut maupun udara. Agar hal ini tidak terulang lagi sebagaimana terjadi di penghujung tahun 90-an jika musim kemarau selalu saja terjadi kebakaran hutan yang menimbulkan asap tebal. Kondisi udara, awan dan atmosfer yang ditutupi asap seperti pulau Kalimantan dan Sumatera yang cukup luas terkadang menembus ke wilayah tetangga seperti Malaysia, Brunei dan Singapura. Hutan Indonesia sebagai produsen asap sering mendapat protes tidak hanya dari negeri jiran bahkan dunia internasional. Sebagai bangsa beradab dan berbudaya kita seharusnya menyikapi hal ini dengan serius tidak hanya mengekploitasi tetapi juga serius mengelola dan memanfaatkan agar hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia dapat lestari.
Penyebab Rusaknya Hutan
Ladang Berpindah
Bekas ladang di tepian hutan yang ditumbuhi rumput dan tanaman muda merupakan lahan santapan yang sangat diperlukan marga satwa penghuni rimba raya sehingga menjadikan kawasan ini sebagai ekosistem yang sangat harmonis. Terlihat adanya ketergantungan antara manusia, tumbuhan dan hewan. Flora menghidupkan fauna dan fauna menebarluaskan flora.
Ladang berpindah sebenarnya tidak merusak lingkungan yang berarti walaupun ada tetapi tidak sebagai penyebab utama kerusakan hutan, karena sewaktu membakar lahan selalu dijaga dan secara emosional mereka memiliki kearifan ekologis terhadap lingkungan sebagai tempat mencari penghidupan.
Penebang Liar
Di masa orde lama istilah “penebang liar” tidak pernah dikenal khususnya di daerah Paramasan Bawah. Kalau masyarakat penghuni kawasan hutan berladang untuk mencukupi keperluan pangan beras, maka untuk keperluan hidup lainnya mereka memanfaatkan sumberdaya hutan lainnya.
Penebangan Oleh Pemilik HPH
Sejujurnya, apa saja yang kita lakukan terhadap hutan baik ladang berpindah, perambah hutan, penebang liar, lahan perkebunan, produksi bahan bangunan seperti balok-balok ulin dan siap dan ekploitasi hutan oleh pemilik HPH kesemuanya itu akan mengganggu ekosistem dan merusak habitat hutan. Perbedaannya terletak pada besar-kecilnya kerusakan yang ditimbulkan akibat permanfaatan hutan.
Berikut ini coba kita bandingkan antara aktivitas peladang berpindah, penebang liar dan eksploitasi HPH dengan alat beratnya. Peladang berpindah hanya berlokasi sekitar pemukiman penduduk dan sekadar mencukupi keperluan hidupnya sehari-hari. Tebangan liar hanya berlokasi pada sekitar daerah aliran sungai (DAS) karena hanya mengandalkan tenaga manusia dan siklus alami. Sedangkan eksploitasi pemilik HPH dengan peralatan berat dan modern mampu menjangkau lokasi dan kawasan hutan mana saja yang mereka inginkan.
Kekhawatiran kita terfokus pada perubahan perilaku alam jika kawasan hutan lumpuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena ketidakmampuan hutan yang telah dibabat untuk pulih kembali atau tidak ada upaya mengembalikan fungsi hutan dengan rehabilitasi dan reboisasi (yang sebenarnya, bukan di atas atau laporan ketika ada kunjungan pejabat pusat) saja. Jika hutan tidak mampu lagi menyimpan air, menjaga kelembabannya di musim kemarau agar tidak terbakar dan sebagai daerah penyangga luapan air di musim hujan di mana air menumpuk di kawasan hulu sungai daerah pasang surut.
Dampak Terjadinya Kerusakan Hutan di Kalsel
Hutan perawan sebagaimana di uraikan di atas dengan kerapatan utuh 100 persen maka sinar matahari tidak dapat menembus ke bawah sehingga daun-daun lapuk selalu basah walau di musim kemarau sekalipun sehingga tidak mudah dilalap api. Jika hutan itu terbuka dalam hamparan yang luas seperti pasca eksploitasi HPH, dengan kerapatan dibawah 50 persen maka akan mudah terbakar. Akibatnya dedaunan busuk dengan humus yang tebal, ranting dan dahan yang kering lekang sehingga dengan pemantik kecil saja kawasan ini segera terbakar.
Keadaan hutan yang sudah longgar, pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak ada regenerasi berdampak pada perairan terutama anak-anak sungai akan banjir besar dan menerima debit air yang melebihi kapasitas normal. Sungai yang dahulunya tidak bisa meluap dan begitu bersahabat sekarang sebaliknya, seperti banjir di Martapura, Kabupaten Banjar tahun 2006. Sedangkan di musim kemarau persediaan air sangat kurang.
Fakta di atas menunjukkan bahwa kawasan hutan bukit dan pegunungan di Kalimantan sudah kurang fungsinya sebagai penahan air agar secara perlahan-lahan mengalir ke muara sungai. Yang kita khawatirkan jika musim hujan tiba dengan curah hujan sangat tinggi yang merupakan siklus sepuluh tahunan maka air akan tertumpuk di daerah muara tepatnya di daerah Banjarmasin dan Barito Kuala. Genangan air ini bisa bertahan lama 1 sampai 2 minggu atau lebih karena arus air ke muara tertahan pasang surut sedang kiriman air dari hulu sungai martapura terus berlangsung apalagi di muara juga terjadi hujan.
Analisis ini di tahun-tahun mendatang jika benar terjadi berakibat pengungsian penduduk secara massal, karena usaha penduduk mati total di saat banjir. Lahan sawah, kebun dengan segala infrastrukturnya tergenang dalam waktu cukup lama. Kawasan rawa yang kami maksud sebagai tempat menumpuknya air kiriman dari pegunungan sebenarnya bukan hanya di selatan Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala, tetapi akan terjadi di seluruh kawasan rawa yang diapit pegunungan Muller, Schawanner, dan pegunungan Meratus. Kawasan ini adalah kawasan persawahan pasang surut dan pemukiman penduduk.
Dampak bagi daerah selatan atau kawasan pasang surut seperti Kota Banjarmasin dan sekitarnya, air pasang akan bertambah tinggi bisa menjangkau naik ke dalam rumah penduduk dan menggenangi jalan-jalan raya. Apalagi jika kita ingat analisis seorang akademisi Unlam ketika Proyek Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar di Kalteng digulirkan yang menyatakan tunggu saja limpahan air dari hulu akan menenggelamkan dataran yang lebih rendah (dan sialnya Banjarmasin adalah kawasan rendah yang lebih dekat ke laut Jawa).
Benar atau tidaknya analisis ini seyogiyanya menyadarkan kita akan bahaya yang mengancam berupa banjir atau genangan air besar-besaran akibat dari rusaknya tatanan hutan, bukan bermaksud menakut-nakuti dengan mendramatisir masalah apalagi memprovokasi tetapi lebih pada warning bahwa penyelamatan hutan merupakan tanggung jawab kita bersama kepada Tuhan bagi anak cucu dikemudian hari.
Air sungai, utamanya Sungai Barito terlalu sering surut dan mengalami penurunan fungsi sebagai alur transportasi vital. Terganggunya fauna, terutama habitat perairan bagi ikan. Sangat susah mendapatkan beberapa species ikan di Sungai Barito bahkan di kawasan anak sungai.
Dengan sedikit curah hujan bisa mendatangkan luapan sungai-sungai kecil, kebakaran hutan dan lain-lain. Dampak negatif dari kerusakan hutan dan lingkungan yang akan kita wariskan kepada generasi penerus, anak cucu kita haruslah diantisipasi semaksimal mungkin.
Mempertimbangkan ancaman yang akan datang sebagai mana analisis kami di atas maka kami mengimbau jajaran aparat terkait dan lingkungan hidup, kehutanan, pemegang HPH, cendekiawan, kelompok akademisi, MAPALA, KPA dan LSM serta tokoh masyarakat Kalsel terutama pihak-pihak yang mencurahkan perhatiannya kepada kelestarian alam, marilah kita sama-sama berdialog, duduk bersama mencari solusi terbaik tentang tata cara mengelola sumberdaya alam ini secara baik, arif bijak dan ramah lingkungan.
Pulau Kalimantan dengan kawasan rawa pasang surut yang luas sangat rawan banjir menjadi genangan yang luas jika kawasan hulu, bukit dan pegunungan tidak mendapat perhatian serius. Save our trofical forest, save our life. Karena betul “…bahwa hutan dan aturan yang terdapat didalamnya adalah sekolah terbaik bagi manusia….”

Kata – kata mutiara hadist nabi Muhammad S.a.w



*        Orang yg kuat bukanlah orang yg mampu menjatuhkan/berkelahi dgn org tetapi orang yang kuat adalah orang yg mampu menahan amarahnya
*        Dunia adl penyihir yg lebih hebat dari Harut dan Marut dan kamu harus menghindarinya.
*        Tinta para pelajar lebih suci daripada darah orang2 yg mati syahid
*        Dunia dan segala sesuatu di dalamnya sangat berharga, tetapi hal yang paling berharga di dunia adalah perempuan baik-baik.
*        Ingatlah Tuhan (Allah) dalam kemakmuran, dan Dia akan mengingat Anda dalam kesulitan.
*        Satu jam meditasi pada karya Sang Pencipta adalah lebih baik daripada tujuh puluh tahun
*        Cinta dunia adalah akar dari segala kejahatan (Hr. Baihaqi)
*        Jadilah di dunia seperti seorang petualang/ musafir, dan menghitung diri Anda sebagai orang mati (HR. bukhari).
*        Empat hal yang mendukung dunia: belajar dari orang bijak, keadilan besar, doa-doa yang baik, dan keberanian yang berani
*        Siapa pun yang menyukai untuk bertemu Allah, Allah menyukai untuk bertemu dengannya
*        Mencari pengetahuan dari buaian sampai ke liang
*        Hukum adalah sebuah benteng di sebuah bukit bahwa pasukan tidak dapat mengambil atau banjir membasuh
*        The most excellent jihad (struggle) is that for the conquest of self
*        Jihad yang paling baik (perjuangan) adalah bahwa untuk penaklukan diri (hawa nafsu)
*        Jangan katakan, bahwa jika orang-orang yang berbuat baik kepada kami, kami akan berbuat baik kepada mereka; dan jika orang-orang yang menindas kami, kami akan menekan mereka, tetapi menentukan bahwa jika orang yang Anda baik, Anda akan berbuat baik kepada mereka; dan jika mereka menindas Anda, Anda tidak akan menindas mereka
*        Surga ada di telapak kaki ibu
*        Dia yang mengetahui dirinya sendiri, maka dia mengenal Tuhan
*        Filsafat adalah unta tersesat dari setia memegang di mana pun kamu datang di atasnya
*        Dia yang keluar rumah dengan tujuan mencari ilmu, maka dia berada di jalan Allah
*        Apa kamu mencintai penciptamu? Cintai dlu sesamamu..
*         Dia tidak akan masuk neraka yang telah iman sama dengan biji sawi di dalam hatinya dan ia tidak akan masuk surga yang telah sebutir kesombongan, sama dengan biji sawi, di dalam hatinya
*        Siapa pun yang rendah hati kepada manusia demi Tuhan, semoga Allah memuliakan kebesaran-Nya
*        Hidup ini tapi tanah yg dikerjakan berikutnya, berbuat baik bahwa Anda mungkin menuai sana; untuk berjuang adalah ketetapan dari Allah dan apa pun yang telah ditetapkan Allah hanya dapat dicapai dengan berjuang

23. Verily your deeds will be brought back to you, as if you yourself were the creator of your own punishment

- Sesungguhnya perbuatan kamu akan dibawa kembali kepada kamu, seolah-olah kamu sendiri adalah pencipta hukuman kamu sendiri

24. Women are the twin halves of men (Reported by Imaam Ahmad and classified shahih in shahih al-Jaami’)

- Wanita adalah belahan kembar laki-laki( Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dikateogrikan shahih di shahih Al-Jaami")

25. He is the most perfect Muslim whose disposition is best; and the best of you are they who behave best to their wives

- Dia adalah muslim yang paling sempurna disposisi adalah yang terbaik dan yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berperilaku terbaik untuk istri-istri mereka

26. Give the laborer his wage before his perspiration be dry (HR. Ibnu
Majah, Abu Ya'la dan Tabrani).

- Berikan upah pekerja sebelum keringat menjadi kering (HR. Ibnu
Majah, Abu Ya'la dan Tabrani).

27. The faithful do not die; perhaps they become translated from this perishable world to the world of eternal existences

-Orang beriman tidak mati; mungkin mereka menjadi diterjemahkan dari dunia fana ini kepada dunia keberadaan abadi

28. The greatest crimes are to associate another with God, to vex your father and mother, to murder your own species, to commit suicide, and to swear to lie (shahih bukhari)

- Kejahatan terbesar adalah untuk menyekutukan lain dengan Allah, durhaka pada ayah dan ibu Anda, untuk membunuh saudaramu, untuk bunuh diri, dan bersumpah dengan niat berbohong (shahih bukhari)

29. Shall I not inform you of a better act than fasting, alms, and prayers? Making peace between one another: enmity and malice tear up heavenly rewards by the roots

- Apakah aku tidak memberitahu Anda tentang tindakan yang lebih baik daripada puasa, sedekah, dan doa? Membuat perdamaian antara satu sama lain: permusuhan dan kebencian merobek penghargaan surgawi ke akar-akarnya

30. All actions are judged by the motive prompting them (Abu Daud)

- Semua tindakan dinilai oleh motif yg mndorong mereka