Welcome to "Belajar Asyik" Blog Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua nikmat, yang manusia banyak tertipu dengannya : nikmat sehat dan waktu luang" (hadits shahih diriwayatkan oleh Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya)

Selasa, 29 Oktober 2013

Daftar 23 Kandidat Peraih Ballon d'Or 2013



FIFA dan France Football telah mengumumkan 23 nama kandidat peraih Ballon d'Or 2013.

Di dalamnya bercokol nama-nama pemain tenar, seperti juara tahun lalu Lionel Messi, bintang Bayern Munich Franck Ribery dan penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo.

Dalam daftar 23 nama pemain tersebut, adalah Bayern Munich yang menjadi klub penyumbang pemain terbanyak dengan enam pemain, disusul Barcelona dengan empat pemain dan Paris St Germain dengan tiga pemain.

Keputusan final akan ditentukan oleh kapten dan pelatih dari tim nasional dan perwakilan media internasional yang dipilih France Football.

Pada awal Desember 2013, FIFA dan France Football akan mengumumkan tiga nama pemain yang mendapatkan suara terbanyak, namun tidak disebutkan siapa pemenangnya.

Peraih Ballon d'Or nantinya akan diperkenalkan saat malam gala FIFA Ballon d'Or yang disiarkan secara langsung di Zurick Kongresshaus pada 13 Januari 2014.


Daftar 23 Kandidat Peraih Ballon d'Or 2013:

Franck Ribery Bayern Munich Prancis
Arjen Robben Bayern Munich Belanda
Thomas Muller Bayern Munich Jerman
Manuel Neuer Bayern Munich Jerman
Philipp Lahm Bayern Munich Jerman
Bastian Schweinsteiger Bayern Munich Jerman
Lionel Messi Barcelona Argentina
Andres Iniesta Barcelona Spanyol
Xavi Barcelona Spanyol
Neymar Barcelona Brasil
Zlatan Ibrahimovic Paris Saint-Germain Swedia
Edinson Cavani Paris Saint-Germain Uruguay
Thiago Silva Paris Saint-Germain Brasil
Cristiano Ronaldo Real Madrid Portugal
Gareth Bale Real Madrid Wales
Mesut Ozil Arsenal Jerman
Robin van Persie Manchester United Belanda
Yaya Toure Manchester City Pantai Gading
Luis Suarez Liverpool Uruguay
Andrea Pirlo Juventus Italia
Radamel Falcao Monaco Kolombia
Eden Hazard Chelsea Belgia 
Robert Lewandowski Borussia Dortmund Polandia





sumber: Goal.com Indonesia
































































      

Senin, 28 Oktober 2013

10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Tata Surya


10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Tata Surya
Tata surya. Sumber : NASA.gov


Dikutip dan diterjemahkan oleh Redaksi Kafe Astronomi dari Solar System NASA.
  1. Tata surya kita tercipta atas matahari dan semua benda langit yang mengorbit matahari. Benda langit yang dimaksud adalah Delapan planet dan satelit alami mereka seperti bulan milik bumi; Planet kerdil seperti pluto dan ceres; Asteroid; komet dan Meteoroid
  2. Matahari adalah pusat dari Tata surya kita. Jika massa matahari dibandingkan dengan massa dari keseluruhan yang ada diTata surya, massanya hampir sebanding dengan massa tatasurya kita dan ini menciptakan gaya gravitasi yang sangat besar terhadap seluruh planet-planet dan benda langit yang ada disekitar tatasurya.
  3. Tata surya kita terbentuk hampir 4,6 miliar tahun yang lalu (Revisi kemaren di facebook tercantum 4,5. Sumber : NASA)
  4. Keempat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars disebut dengan planet terrestrial karena keempat planet ini memiliki permukaan yang berupa dataran keras dan padat.
  5. Dua planet diluar dari orbit mars yaitu Jupiter dan Saturnus disebut dengan Planet Gas Raksasa. Dua planet setelahnya yaitu Uranus dan Neptunus disebut dengan Planet Es Raksasa.
  6. Sebagian besar planet-planet kerdil yang terkenal berada pada zona es disekitar neptunus yang disebut dengan Sabuk Kuiper atau Kuiper Belt yang juga menjadi tempat-tempat dari kebanyakan komet berasal.
  7. Banyak benda-benda langit di Tata surya kita memiliki atmosfer termasuk 8 planet dan beberapa planet kerdil bahkan mereka memiliki satelit-satelit alam. Hanya merkurius dan venus yang tidak memiliki bulan dan asteroid yang tidak memiliki atmosfer. Merkurius dikatakan memiliki atmosfer namun atmosfer yang dimilikinya amat sangat tipis.
  8. Tata surya kita terletak di lengan orion galaksi bimasakti. Kemungkinan terdapat miliaran Tata surya lainnya di galaksi kita dan ada miliaran galaksi di alam semesta.
  9. Para Astronom menghitung jarak diTata surya dengan satuan AU atau Astronomical Units. Satu AU sebanding dengan jarak antara matahari dan bumi yang jaraknya hampir 150 juta km atau 93 juta mil.
  10. Wahana antariksa NASA yaitu Voyager 1 dan Voyager 2 adalah wahana antariksa pertama yang terbang menjelajah diluar tatasurya kita.
Sumber : Kafe Astronomi

Minggu, 27 Oktober 2013

Setia Band Live Rimbo Bujang - Isabela (Djarum Istimewa 27 Oktober 2013)

Setia Band Live Rimbo Bujang - Isabela (Djarum Istimewa 27 Oktober 2013)



Selasa, 22 Oktober 2013

Kenakalan Remaja


 Kenakalan Remaja


1)        Contoh dan Gejala Kenakalan Remaja
a.         Beberapa contoh kenakalan remaja.
1)        Ngebut di jalan / aksi balap liar.
2)        Membentuk kelompok-kelompok dengan aturan yang tidak etis, misalnya prostitusi atau pelacuran.
3)        Tawuran atau perkelahian antar pelajar.
4)        Akses media porno.
5)        Memakai dan memasuki jaringan pemakaran dan pengedaran obat-obatan terlarang.
6)        Seks bebas.
7)        Tindakan-tindakan indispliner di sekolah, di rumah, dan di tempat-tempat umum.
8)        Absorsi.
b.        Gejala kenakalan remaja
1)        Anak-anak yang suka dusta dan berbohong.
2)        Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian dengan baik.
3)        Memiliki kepribadian yang labil, karena dalam proses mencari jati diri.
4)        Sulit dalam mengendalikan emosi.
5)        Mudah terpengaruh oleh hal-hal tertentu, baik yang positif maupun yang negatif.
6)        Memiliki rasa ingin tahu yang besar dan keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru.
7)        Anak-anak yang sering mengeluh, mereka mengalami masalah dan tidak sanggup mencari jalan pemecahnya.

2)        Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja.
a.         Faktor Intern
1)        Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.
2)        Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin.
3)        Faktor status dan peranannya di masyarakat.
Seorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku (keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidanan” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan penyimpangan hukum.
b.        Faktor Ekstern
1)        Kondisi lingkungan keluarga.
2)        Kontak sosial dari lembaga masyarakat kurang baik atau kurang efektif.
3)        Kondisi geografis atau kondisi fisik alam.
4)        Faktor kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik.
5)        Faktor perubahan sosial budaya yang begitu cepat (revolusi).

3)        Usaha Pencegahan atau Pengurangan tingkat Kenakalan Remaja.
a.         Usaha Pencegahan
1)        Usaha yang dilakukan oleh pemerintah.
a.         Penerangan tentang masalah generasi muda.
b.         Memberikan sanksi yang tegas.
c.         Mendirikan pusat-pusat pelatihan dan rehabilitas.
d.        Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan swasta.
2)        Usaha yang dilakukan oleh pihak swasta.
a.         Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial melalui organisasi kemasyarakatan.
b.         Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan swasta.
c.         Mendirikan lembaga-lembaga sosial masyarakat tingkat RT dan RW.
b.        Usaha yang sifatnya bimbingan
1)        Berusaha untuk mengerti pribadi individu dan minatnya.
2)        Menanamkan kesadaran agar anak bersemangat mencapai hasil sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari.
3)        Memberikan simpati atau kasing sayang secukupnya dengan tidak berlebihan.
4)        Menanamkan nilai-nilai spiritual atau nilai-nilai agama pada diri anak sebaik mungkin.
5)        Menimbulkan sikap mental suka membantu orang lain.

Dampak-Dampak Perubahan Sosial


  Dampak-Dampak Perubahan Sosial



1)      Dampak Positif
Adapun dampak positif adalah sebagai berikut :
a.    Semakin rekatnya integrasi di dalam masyarakat
b.    Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
c.    Terciptanya lapangan pekerjaan
d.   Terciptanya tenaga kerja professional
e.    Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
f.     Terjadinya modernisasi di berbagai bidang

2)      Dampak Negatif
a.       Kondisi Disintegrasi
1)      Disintegrasi Masyarakat karena perubahan social budaya secara Revolusi. Revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara radikal, cepat, dan bahkan identik dengan tindak kekerasan. Melalui revolusi fisik, yaitu peperangan yang terjadi pada suatu Negara, baik peperangan sesame satu banga maupun peperangan dengan bangsa lain akan dapat merusak struktur politik, skonomi, social, dan budaya masyarakat yang sedang berperang.
2)      Disintegrasi Masyarakat karena tidak berfungsinya lembaga-lembaga yang ada. Penyimpangan ini akan menyebabkan tidak berfungsinya berbagai lembaga secara baik sehingga akan tampak bahwa lembaga-lembaga itu secara formal ada, tetapi secara riil sudah tidak berfungsi.
3)      Disintegrasi masyarakat karena bentuk perubahan yang pengaruhnay besar. Bentuk perubahan yang pengaruhnay besar contohnya adalah proses industrialisasi. Proses industrialisasi juga dapat memunculkan kelomok majikan dan buruh. Apabila kedua lapisan tersebut tidak dibina proses interaksinya dengan baik, maka akan muncul disintegrasi. Misalnya konflik antara majikan dengan buruh yang akan mengganggu jalannya roda perusahaan.

b.      Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah adalah konflik-konflik yang terjadi dalam suatu wilayah tertentu untuk merebutkan atau memperjuangkan kepentingan tertentu yang tidak alagi memperhatikan tatanan hidup yang berdasarkan nilai dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pergolakan daerah adalah sebagai berikut :
1)      Ketikakmerataan program pembangunan
2)      Kurang berfungsinya lembaga-lembaga control masyarakat
3)      Ketidakstabilan situasi politik dan keamanan nasional
4)      Proses sosialisasi yang tidak berjalan dengan baik
5)      Terjadinya kesenjangan social ekonomi di masyarakat
6)      Adanya pandangan primordialisme di masing-masing kelompok.
Beberapa pergolakan daerah adalah sebagai berikut :
1)      Pemberontakan PKI Madiun
2)      Pemberontakan DI/TII
3)      Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
4)      Konflik Madura – Dayak
5)      Konflik Poso
6)      Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) dan PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta)
Meminimalkan Pergolakan Daerah :
1)      Menyusun perencanaan pembangunan sebaik mungkin
2)      Memfungsinkan secara optimal lembaga-lembaga social masyarakat sebagai control social
3)      Mengefektifkan sarana-sarana komunikasi, interaksi, atau kerjasama antar kelompok atau daerah dengan dengan baik.
4)      Mempertegas pelaksanaan tata nilai hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5)      Membudidayakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 pada seluruh lapisan masyarakat.

c.       Aksi Protes dan Demonstrasi
Demonstrasi merupakaan suatu cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan tertentu. Demonstrasi tersebut dilaksanakan ketika masyarakat tidak memiliki cara lain untuk mencari solusi dari permasalahan yang berkembang selain melalui demonstrasi, karena musyawarah yang ditempuh hanya menemui jalan buntu.
Contoh aksi demonstrasi yang pernah menggemparkan Indonesia.
1)        Demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM (3-19 Maret 2012)
2)        Demo buruh PT. Freeport Indonesia.
3)        Demonstrasi besar-besaran reformasi Indonesia tahun 1998.
d.      Kriminalitas
Kriminalitas adalah tindakan yang mengarah pelanggaran norma hukum yang dapat diancam sanksi pidana.
Factor-faktor yang mendorong tindakan kriminalitas adalah sebagai berikut.
1)        Terjadinya perubahan-perubahan social, ekonomi, politik.
2)        Kekecewaan yang luar biasa.
3)        Proses asosiasi diferensial.
4)        Pemerintah yang lemah dan korup.
5)        Masalah kependudukan dan kesulitan ekonomi.
6)        Pengembangan sikap mental yang keliru.
7)        Faktor imitasi.
8)        Kompensasi
9)        Identifikasi.


Minggu, 20 Oktober 2013

Makalah KWN - Tipe Tipe Budaya Politik




A.      TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK
Almond yang mendasarkan diri pada klasifikasi budaya politik, menjadi 3 yaitu:
·           Budaya Politik Parokial (Parochial Political Culture)
Tipe budaya politik ini adalah budaya politik yang orientasi politik individu dan masyarakatnya masih sangat rendah. Orang-orang yang sama sekali tidak menyadari atau mengabaikan adanya pemerintahan dan politik. Hanya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit. Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem politik. Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri. Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional. Mereka ini mungkin buta huruf, tinggal di desa yang terpencil, atau mungkin nenek-nenek tua yang tidak tanggap terhadap hak pilih.
·           Budaya Politik Subjek (Subject Political Culture)
Orang-orang yang secara pasif patuh pada pejabat-pejabat pemerintahan dan undang-undang, tetapi tidak melibatkan diri dalam politik ataupun memberikan suara dalam pemilihan. Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik. Meski peran politik yang dilakukannya masih terbatas pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan pemerintah dan menerima kebijakan tersebut dengan pasrah. Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah atau bahkan mengkritisi.
·           Budaya Politik Partisipan (Participant Political Culture)
Orang-orang yang melibatkan diri dalam kegiatan politik, paling tidak dalam kegiatan pemberian suara (voting), dan memperoleh informasi cukup banyak tentang kehidupan politik. Budaya Politik Partisipan merupakan tipe budaya yang ideal. Individu dan masyarakatnya telah mempunyai perhatian, kesadaran dan minat yang tinggi terhadap politik pemerintah. Individu dan masyarakatnya mampu memainkan peran politik baik dalam proses input (berupa pemberian dukungan atau tuntutan terhadap sistem politik) maupun dalam proses output (melaksanakan, menilai dan mengkritik terhadap kebijakan dan keputusan politik pemerintah).

1.         Budaya Politik Yang Berkembang Di Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia sangat heterogen. Heterogenitas bangsa Indonesia tidak dalam arti budaya saja melainkan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap budaya politik bangsanya. Bentuk budaya politik Indonesia merupakan subbudaya atau budaya subnasional yang dibawa oleh pelaku-pelaku politik hingga terjadi Interaksi, kerja sama dan persaingan antar-subbudaya politik itu. Interaksi dan pertemuan-pertemuan antar subbudaya itu melatarbelakangi tingkah laku para aktor politik yang terlibat dalam pentas panggung politik nasional.
Menurut Rusadi, budaya politik Indonesia hingga dewasa ini belum banyak mengalami perubahann pergeseran dan perpindahan yang berarti. Walaupun sistem politiknya sudah beberapa kali mengalami perubahan ditinjau dari pelembagaan formal. Misalnya sistem politik demokrasi liberal ke sistem politik demokrasi terpimpin dan ke sistem politik demokrasi pancasila. Budaya politik yang berlaku dalam sistem perpolitikan Indonesia relatif konstan.
Di era reformasi sekarang ini sistem politik Indonesia mengalami perkembangan yang cukup bagus dan lebih demokratis dalam melibatkan partisipan dalam berbagai macam kegiatan politik seperti pemilu langsung untuk memilih wakil rakyat.
Dalam pembentukan budaya politik budaya politik nasional, terdapat beberapa unsur yang berpengaruh, yaitu sebagai berikut :
a.         Unsur subbudaya politik yang berbentuk budaya politik asal.
b.        Anaka rupa subbudaya politik yang berasal dari luar lingkungan tempat budaya politik asal itu berada.
c.         Budaya Politik Nasional itu sendiri.
Lebih jauh lagi pertumbuhan politik nasional dapat dibagi dalam beberapa tahap.
a.         Berlakunya politik nasional yang sedang berada dalam proses pembentukannya.
b.        Budaya politik nasional yang tengah mengalami proses pematangan. Pada tahap ini, budaya politik nasional pada dasarnya sudah ada, akan tetapi masih belum matang.
c.         Budaya politik nasional yang sudah mapan yaitu budaya politik yang telah diakui keberadaannya secara nasional.

2.         Perkembangan Kepartaian di Indonesia

a.         Zaman Penjajahan Belanda
Pada zaman penjajahan Belanda, kehidupan partai politik di Indonesia tidak dapat hidup tenteram. Tiap partai yang bersuara keras dan bersikpa menentang akan segera dilarang, pimpinannya akan ditangkap, dipenjarakan atau diasingkan. Partai politik yang pertama lahir di Indonesia adalah Indische Partij yang didirikan pada tanggal 2 Desemeber 1912 di Bandung yang dipimpin oleh Tiga serangkai, yaitu Dr. Setyabudhi (Douwes Dekker), Dr. Ciptomangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Tujuan utama partai ini adalah supaya Hindia (Indonesia) lepas dari Nederland (Belanda). Partai ini hanya bertahan selama 8 bulan karena pimponannya dibuang ke Kupang dan Bangka kemudian diasingkan ke Nederland.
Sekembalinya ke tanah air, mereka mendirikan National Indische Partij (NIP) yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara dan Dr. Setyabudhi pada tahun 1919. Kemudian berdiri pula beberpa partai lain, yaitu Indische Social Demokratische Vereninging (ISDV), Partai Nasional Indonesia, Partai Indonesia dan Partai Indonesia Raya.
b.        Zaman Penjajahan Jepang
Pemerintah Jepang pada walanya melarang dan membubarkan partai-partai yang telah ada. Akan tetapi kemudian disetujui berdirinya partai yang bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibawah pimpinan empat serangkai, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Kiyai Haji Mansyur. Atas perintah pemerintah Jepang partai ini kemudian dibubarkan pada bulan Maret 1944.
c.         Zaman Kemerdekaan Indonesia
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dipertimbangkan bahwa hanya akan ada satu partai saja. Akan tetapi pada tanggal 3 November 1945 dikeluarkan maklumat yang berisi menyatakan bahwa pemerintah mengingikan timbulnya partai-partai politik karena dengan partai-partai tersebut rakyat dapat dipimpin secara teratur. Atas maklumat tersebut, kemudian bermunculan partai di Indonesia. Pemilihan umum pertama yang dilaksnakaan pada Tahun 1955 diikuti oleh 28 partai politik dan organisasi politik.
Banyaknya partai yang ada di Indonesia mengakibatkan tidak stabilnya pemerintahan. Kabinet silih berganti dalam waktu singkat. Banyak partai-partai tersebut yang kemudian dilarang dan ditolak keberadaannya oleh pemerintah. Partai-partai yang diterima keberadaannya oleh pemerintah adalah sebagai berikut:
1.        Partai Nasional Indonesia (PNI)
2.        Nahdlatul Ulama (NU)
3.        Partai Khatolik
4.        Partai Indonesia (Partindo)
5.        PartaiMurba
6.        Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)-Aruji
7.        Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
8.        Partai kristen Indonesia (Parkindo)
9.        Partai Islam Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah)
10.    Partai Muslim Indonesia (Parmusi)
Pada tanggal 5 Januari 1973 NU, Parmusi, PSII dan PERTI telah memfusikan politiknya dalam satu partai politik yang bernama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PNI, IPKI, Murba, Parkindo, dan Partai Khatolik pada tanggal 10 Januari 1973 bergabung menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Dan melalui Tap. MPR No. VIII/1973, pemilihan umum yang diselenggarakan selambat-lambatnya pada akhir tahun 1977 akan diikuti oleh 2 partai politk (PPP dan PDI) dan 1 Golongan Karya (Golkar). Pada masa ini dikenal dengan isitilah Masa Orde Baru.
Dengan runtuhnya rezim Orde Baru yang ditandai dengan pengunduran Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, lahirlah masa reformasi. Reformasi telah memberikan peluang kepada Indonesia untuk menata kembali kehidupan politiknya. Perubahan yang menonjol adalah  besarnya peran partai politik  dalam pemerintahan. Pada masa reformasi ini telah melahirkan berbagai partai politik yang mengikuti pemilihan umum. Namun hanya ada 5 partai yang memperoleh suara signifkan, yaitu; Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
B.       SOSIALISASI POLITIK
1.         Pengertian Sosialisasi Politik 
Sosialisasi Politik, merupakan salah satu dari fungsi-fungsi input sistem politik yang berlaku di negara-negara manapun juga baik yang menganut sistem politik demokratis, otoriter, diktator dan sebagainya. Sosialisasi politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat.
2.         Pengertian Menurut Para Ahli
Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian sosialisasi politik mnurut para ahli.
1.        Gabriel A. Almond
Sosialisasi politik menunjuk pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik di peroleh atau dibentuk dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
2.        Richard E. Dawson, dkk
Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai, dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga Negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. 
3.        Alfian
Pendidikan politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati btul nilai-nilaiyang terkandung dalam suatu system politik yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan melahirkan sikap dan perilaku politik baru yang mendukung system politik yang ideal tersebut dan bersamaan dengan itu lahir pula kebudayaan politik baru.
Dari pandangan Alfian, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni :
Pertama : sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang berjalan terus-menerus selama peserta itu hidup.
Kedua : sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang berupa pengajaran secara langsung dengan melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara tegas. Proses itu berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media massa, atau kontak politik secara langsung.

C.      BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam berpolitik antara lain menjadi anggota partai politik, menggunakan hak pilihnya dalam pemilu baik untuk lembaga perwakilan rakyat (MPR, DPR dan DPRD)
1.         Peranan Partai Politik
Menurut Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai politik adalah organisasi atau golongn yang berusaha untuk memperleh dan menggunakan kekuasaan.
Menurut Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat.
Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya.
Partai politik merupakan saluran utama untuk memperjuangkan kehendak rakyat, bangsa, dan Negara, sekaligus sebagai sarana kondensasi dan rekrutmen kepemimpinan nasional.
Di Negara-negara yang menganut paham demokrasi, gagasan mengenai partisipasi rakyat dalam aktivitas partai politik mempunyai dasar ideologis bahwa rakyat berhak turut menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin yang nantinya menentukan kebijaksanaan umum.
a.         Aktivitas Partai Politik
Kajian tentang poitik, senantiasa dihadapkan pada realitas kehidupan organisasi Negara(pemerintah). Mengingat jalanya organisasi negara selalu di warnai dengan aktivitas politik untuk mengatur kehidupan negara, proses pencapaian tujuan negara sebaik-baiknya. Pada negara demokrasi, rakyat di berikan hak untuk menyalurkan pendapat, keiginan, dan cita-cita kenegaraan yang dianggap baik.
Permasalahan politik yang diperankan oleh anggota-anggota partai politik sesugguhnya mempunyai misi yang sama fokusnya adalah kekuasaan, yaitu sebagai berikut.
1.        Bagaimana cara memperoleh kekuasaan ?
2.        Bagaimana cara menggunakan kekuasaan yang ada ?
3.        Bagaimana cara memperoleh dukungan kekuasaan ?
4.        Bagaimana usaha-usaha mempertahankan kekuasaan ?
5.        Bagaimana caranya mengendalikan kekuasaan ?
Untuk mencapai tingkat kekuasaan tertentu, diperlukan partai politik
sebagai sarana untuk memperoleh kekuasaan. Partai politik juga merupakan wadah bagi penyaluran aspirasi rakyat melalui suatu sistem politik yang telah disepakati bersama (berdasarkan peraturan perundangan (undangan yang berlaku).
b.        Perekrutan anggota
Salah satu fungsi dari partai politik adalah untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat, agar turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai ( Political recruitment ).
Pada akhirnya, perekrutan anggota partai politik adalah untuk bersaing dengan kader-kader dari partai politik lain agar dapat berperan dalam politik praktis, maupun dalam menguasai jabatan-jabatan publik (presiden, parlemen, kabinet, gubernur).
2.         Partisipasi Politik
Menurut Prof. Miriam Budiarjo, bahwa partisipasi politik merupakan
Kegiatan seseorang dalam partai politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan suka rela melalui mana seseorang turut serta dalam proses pemilihan pemimpin-peimpin politik dan turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam pembentukan kebijaksanaan umum. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam partisipasi politik antara lain sebagai berikut.
a)        Ikut memilih dalam pemilihan umum
b)  Menjadi anggota aktif dalam partai politik, kelompok penekan (pressure group), atupun kelompok kepentingan tertentu.
c)        Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, Presiden, DPR, Menteri.
d)       Mengadakan komunikasi (dialog ) dengan wakil-wakil rakyat.
e)        Berkampanye atau menghadiri kelompok diskusi.



DAFTAR PUSTAKA
http://wawanhr.wordpress.com/2007/06/04/politik-yang-berkembang-di-masyarakat/
http://anajat.wordpress.com/2012/10/31/perkembangan-kepartaian-di-indonesia/
http://nofrialfaresita.vv.si/2013/01/tipe-tipe-budaya-politik-2/
http://sitizhafirah.blogspot.com/2013/08/sosialisasi-pengembangan-budaya-politik.html
http://nitaanggra.blogspot.com/2011/05/peranan-partai-politik.html