Apa itu respon belajar siswa?
Menurut Soekanto (1993) respon sebagai perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku yang sebelumnya sebagai tanggapan atau jawabansuatu persoalan atau masalah tertentu. Sedangkan Weber mendefinisikan respon sebagai tindakan yang penuh arti dari individu sepanjang tindakan itu memiliki makna subjektif bagidirinya dan diarahkan pada orang lain. Tindakan sosial yang dimaksud dapatberupa tindakan yang bersifat membatin atau bersifat subjektif yang mungkinterjadi karena terpengaruh dari situasi atau juga dapat merupakan tindakanpengulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi serupa.
Ilustrasi respon siswa dalam belajar, source: google |
Abidin memberikan pengertian respon adalah reaksiyang dilakukan seseorang terhadap rangsangan, atau perilaku yang dihadirkan rangsangan. Respon muncul pada diri manusia melalui suatu reaksi dengan urutan yaitu : sementara, ragu-ragu, dan hati-hati yang dikenal dengantrial response, kemudian respon akan terpelihara jika organisme merasakan manfaat darirangsangan yang datang. Lebih lanjut dalam penjelasannya juga juga diterangkan bahwa respon dapat menjadi suatu kebiasaan dengan urutan sebagai berikut:
- Penyajian rangsangan
- Pendangan dari manusia akan rangsangan
- Interpretasi dari rangsangan
- Menanggapi rangsangan
- Pandangan akibat menanggapi rangsangan
- Interpretasi akan akibat dan membuat tanggapan lebih lanjut
- Membangun hubungan rangsangan-rangsangan yang mantap
Susanto (1988) mengatakan respon merupakan reaksi, artinya penerimaan atau penolakan, serta sikap acuh tak acuh terhadap apa yang disampaikan olehkomunikator dalam pesannya. Respon dapat dibedakan menjadi opini (pendapat) dan sikap, dimana pendapat atau opini adalah jawaban terbuka (overt response) terhadap suatu persoalan yang dinyatakan dengan kata-kata yang diucapkan atautertulis. Sedangkan sikap merupakan reaksi yang tertutup (convert response) yang bersifat emosional dan pribadi, merupakan tendensi untuk memberikan reaksiyang sangat positif atau negatif terhadap orang-orang, obyek, atau situasi tertentu.
Harvey dan Smith mendefinisikan bahwa responmerupakan bentuk kesiapan dalam menentukan sikap baik dalam bentuk positifatau negatif terhadap obyek atau situasi. Definisi ini menunjukkan adanya pembagian respon yang oleh Ahmadi (1999) dirinci sebagai berikut:
- Respon positif, yaitu Sebuah bentuk respon, tindakan, atau sikap yang menunjukkan ataumemperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakannorma-norma yang berlaku dimana individu itu berada.
- Respon negatif, yaitu Bentuk respon, tindakan, atau sikap yang menunjukkan ataumemperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-normayang berlaku dimanaindividu itu berada.
Menurut teori simbolik, individu dalam memberikan respon didasarkan padapemahaman mereka terhadap fenomena sosial yang akan mereka respon. Berbedadengan teori Behavior, dimana individu dalam merespon fenomena sosial tidakdidasarkanpada pemahaman mereka terhadap fenomena sosial tersebut.
Sudirman (1992) mengatakan bahwa pembentukan hubungan antara stimulusdan respon (antara aksi dan reaksi) merupakan aktivitas belajar, berkat latihanyang terus menerus, dan respon itu akanmenjadi erat, terbiasa dan otomatis. Ada beberapa prinsip atau hukum mengenai hubungan stimulus dan respon, antara lain:
- Law Effect (hukum pengaruh hubungan)
Hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat kalau disertai denganperasaan senang atau puasdan sebaliknya kurang erat atau bahkan bisalenyap bila disertai perasaan tidak senang.
- Law of Multiple Response (hukum respon beragam)
Dalam situasi problematis, kemungkinan respon diterima dengan positiftidak segera nampak sehingga perlu dilakukan sosialisasi sehingga dapatditerima. Prosedur ini disebut Trial dan Error.
- Law of Exercise (hukum penggunaan)
Hubungan antara stimulus dan respon akan bertambah erat bila sering dipakai dan akan berkurang bahkan lenyap kalau jarang atau tidak pernahdigunakan.
- Law of Assimilation (hukum penyesuaian)
Seseorang ini dapat menyesuaikan diri atau memberi respon yang sesuaidengan situasi yang sebelumnya.
Menurut Walgito (1980), respon adalah suatu perbuatan yang merupakanhasil dari akhir adanya simulasi atau rangsangan, respon terbagi menjadi dua yaitu:
- Respon atau reaksi yang reflektif (terjadi tanpa didasari oleh reseptor), dimana reaksi dari stimulus yang diterima tidak sampai ke otak sebagai pusat kesadaran.
- Respon atau reaksi yang disadari, dimana stimulus yang diterima sampaike otak sebagai pusat kesadaran dan benar-benar disadari oleh reseptor.
Selanjutnya, respon siswa merupakan reaksi sosial yang dilakukan siswa atau pelajar dalam menanggapi pengaruh atau rangsangan dalam dirinya dari situasi pengulangan yang dilakukan orang lain, seperti tindakanpengulangan guru dalam proses pembelajaran atau dari fenomena sosial disekitar sekolahnya. Dalam hal ini respon yang dimaksud adalah reaksidan tanggpan siswa terhadap proses berjalannya pembelajaran Learning by Doing.
boleh minta sumber referensinyaa?
BalasHapusTerima kasih