I.
JUDUL PRAKTIKUM
PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI : KClO3
II.
HARI, TANGGAL
SENIN, 4 NOVEMBER 2013
III.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Memperoleh
pengamatan dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan percobaan
2. Mengembangkan
keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat maupun
cair
3. Membiasakan
diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboraturium
4. Menentukan
penguraian reaksi KClO3
5. Menghitung
volume molar gas oksigen pada keadaan STP
IV.
PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1. Dengan
kata-kata Anda sendiri definisikan istilah berikut :
(a) Kimia
(b) Percobaan
(c) Hipotesis
(d) Ilmu
(e) Hukum
ilmiah
(f) Metode
ilmiah
(g) Teori
Jawab :
(a) Kimia
: Ilmu yang mempelajari
tentang struktur, bahan dan perubahan-perubahannya
(b) Percobaan
: Perumusan masalah, pengumpulan
data dan penelitian serta kesimpulan
(c) Hipotesis
: Dugaan sementara yang
menjelaskan data percobaan
(d) Ilmu : Teori ilmiah yang pasti
(e) Hukum
ilmiah : Hubungan besaran
dengan besaran lain dalam bentuk rumus agar mudah dipahami
(f) Metode
ilmiah : Tatanan proses suatu
perubahan ilmiah
(g) Teori : Suatu penjabaran tentang
sesuatu ysng didapat dari hasil
penelitian yang ada
2. Mana
dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan
bahaya nya :
(a) Asam
pekat
(b) Alcohol
(c) Ammonium
nitrat
(d) Kalsium
klorida
(e) Bahan
kimia organic
(f) Air
suling
Jawab :
Semua
bahan kimia diatas perlu ditangani
dengan hati-hati karena bahan-bahan itu memiliki bahaya masing-masing yakni :
(a) Asam
pekat : Dapat menyebabkan
iritasi dan kulit melepuh
(b) Alkohol : Beracun dan dapat
menimbulkan kebutaan
(c) Ammonium
nitrat : Bila terkena jaringan
kulit akan terasa pedih dan panas
(d) Kalsium
klorida : Bila terkena jaringan
kulit akan terasa gatal dan merah
(e) Bahan
kimia organic : Bila zat ini masuk ke
dalam sel darah akan menyebabkan kematian
(f) Air
suling : Bila diminum
menyebabkan badan lemes
3. Apa
yang Anda lakukan bila bahan kimia terpercik ke mata Anda ?
Jawab
:
Segera membasuh mata
dengan air sebanyak-banyak nya dan melaporkan hal tersebut kepada asisten dan
segera periksa ke dokter
4. Tuliskan
persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3
dipanaskan !
Jawab
:
2 KClO3 (l) 2 KCl (s) + 3 O2 (g)
5. Apa
gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum
dipanaskan ?
Jawab
:
Berguna sebagai
katalisator yang mempercepat laju reaksi zat tersebut walaupun MnO2
tidak ikut bereaksi
6. Tuliskan
kegunaan KClO3 dalam industri !
Jawab
:
(a) Untuk
pembuatan pupuk
(b) Untuk
bidang farmasi
(c) Untuk
obat kumur
(d) Untuk
bahan korek api
(e) Untuk
bahan kembang api
(f) Untuk
bahan peledak
V.
LANDASAN TEORI
Ilmu
kimia adalah ilmu pengetahuan kualitatif, dalam ilmu pengetahuan alam, bertanya
dan menjawab merupakan proses yang sangat penting, dalam ilmu pengetahuan
kimia, pertanyaan yang diajukan bukan hanya apa saja hasilnya suatu reaksi,
tetapi juga tentang berapa banyaknya hasil reaksi yang dapat diperoleh dalam
suatu reaksi yang dihasilkan dari beberapa banyak zat-zat reaksi. Dalam ilmu
kimia, stoikiometri adalah bidang yang mempelajari aspek kualitatif,
stoikiometri berasal dari bahasa Yunani “metrain” berarti mengukur dan “stokhelon” berarti
unsur. Hal ini berhubungan dengan kuantitas perubahan kimia, selain dari pada
massa adalah kuantitas seperti kalor, cahaya atau listrik dan volume pereaksi
juga menyangkut reaksi gas (Ahmad.1993:123).
Dalam
mengadakan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang
dikendalikan agar dapat data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka atau
bilangan pernyataan umum yang disimpulkan dari fakta perubahan tersebut hukum
alam atau hukum-hukum biasanya yang diungkapkan dalam pernyataan sederhana atau
berupa hubungan satu besaran dengan besaran lainnya, tetapi tidak berisi
penjelasan. Merumuskan hipotesis adalah pekerjaan yang cukup sulit dalam metode
ilmiah, karena untuk menjawab suatu masalah, banyaklah kemungkinannya,
kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan dalam
laboraturium. Hipotesis yang teruji kebenaran nya melalui percobaan yang
dilakukan berulang kali, dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan umum
yang disebut teori(Syukri.1999:49).
Kajian
tentang bobot dalam reaksi-reaksi kimia disebut stoikiometri yang berarti
mengukur unsur, teori ini merupakan dasar untuk menentukan komponen senyawa dan
campuran dari padat dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan senyawa
kimia. Perhitungan ini merupakan dasar dari konsep mol dan digunakan untuk
menyeimbangkan persamaan kimia zat yang dihasilkan dari penguraian KClO3 dan
gas O2 dengan menggunakan katalis MnO2.
2KClO3
(S) 2KClO3 (S) + 3O2 (g)
Untuk
menentukan stoikiometri pada reaksi ini anda perlu memperoleh jumlah mol O2
yang dibebaskan yang dapat dihitung dari hukum gas ideal n = sehingga diperlukan informasi tentang tekanan,
volume, dan suhu dari oksigen (Epinur,dkk.2013:17-19).
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur)
materi dan perubahan-perubahan yang dalami materi ini dalam proses alamiah
maupun eksperimen yang direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam
orang terus-menerus mebuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian
dicatat dengan cermat sampai dibuat kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan,
data hasil observasi yang banyak diringkas menjadi satu pernyataan singkat yang
disebut hokum. Hokum dan fakta yang ada dijelaskan dengan bantuan hipotesis
atau suatu teori yang dirancang untuk menyatakan mengapa atau bagaimana suatu
hal dapat terjadi. Semua hal ini jika disimpulkan merupakan suatu prosedur yang
disebut penelitian ilmiah yang melibatkan tiga langkah utama, yaitu :
1. Pelaksanaan
percobaan dan pengumpulan data
2. Mengajukan
hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada
3. Mengajukan
teori
Hipotesis
yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai dengan keadaan yang
nyata dan terjadi, walaupun tak segera ditolak. Hal ini terjadi karena banyak
para ilmuan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk menganut dan
mengembangkan teori yang baru yang oleh mereka dikatakan masih banyak hal-hal
dalam yang samar-samar menjadi dan tidak jelas. Oleh sebab itu hipotesis dapat
ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji saksama, bahkan menjadi
hukum atau teori ilmiah(Bakti Rivai.2010:11-12).
Suatu
reaksi kimia adalah proses dimana ikatan atom didalam molekul-molekul zat-zat
yang bereaksi dipecahkan, diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom tersebut
dalam kombinasi molekul baru. Dengan perkataan lain, timbul zat kimia baru dan
yang lama hilang, tetapi atom-atomya tetap sama(Harijono.1987:103).
VI.
ALAT DAN BAHAN
A. Pengamatan
Ilmiah
a) Alat
Ø Labu
Florence
Ø Logam
tembaga
Ø Labu
elemenyer
Ø Gelas
piala 150 ml
Ø Gelas
piala 250 ml
Ø Kaca
arloji
Ø Sudip
Ø Paku
besi (paku tembok)
Ø Sapu
tangan
b) Bahan
Ø Larutan
biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
Ø Atom
nitrat pekat
Ø Busa
hitam
Ø Gula
pasir ¼ kg
Ø Asam
sulfat pekat
Ø Etanol
Ø Air
bersih
Ø Kertas
saring, larutan alcohol
Ø Ammonium
nitrat, serbuk zink
Ø Kalsium
klorida
Ø Ammonium
klorida
Ø Merkuri
(II) nitrat
Ø Kalsium
iodida
B. Stoikiometri
a) Alat
Ø Labu
Florence
Ø Klem
penjepit
Ø Selang
karet
Ø Pipa
kaca
Ø Timbangan
Ø Tabung
reaksi pyrex 300 mm
Ø Neraca
Ø Gelas
kimia
Ø Gelas
piala
Ø Spritus
b) Bahan
Ø Air
bersih
Ø 0.2
gr KClO3
Ø 0.02
gr Mn02
VII.
PROSEDUR KERJA
PENGAMATAN ILMIAH
A.
DEMONSTRASI OLEH
ASISTEN
1.
Warna biru yang
sirna
Larutan biru (10gr
glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
|
-
Diangkat labu
dan dikocok satu kali dengan ibu jari tetap memegangi tutup.
-
Diulangi
pengocokan 2-3 kali.
Hasil pengamatan
|
2.
Asbut (smog)
tembaga
Asam nitrat pekat
|
-
Dituangkan
kedalam labu (yang berisi sekeping logam tembaga) sampai terendam
sekeping logam tembaga
|
-
Labu ditutup rapat-rapat
Hasil pengamatan
|
3.
Busa hitam
15ml Asam sulfat pekat
|
-
Dimasukkan
kedalam gelas piala yang berisi gula pasir
-
Diaduk dengan
hati-hati dengan pengaduk kaca
Asam nitrat pekat
|
4.
Kalor
40 ml etanol
|
-
Dimsukkan
kedalam gelas piala yang berisi 60 ml air
Kertas saring
|
-
Direndam dalam
larutan alkohol
-
Diperas
kelebihan larutan, dibentangkan pada kaca arloji, lalu dibakar
5.
Bahaya air
3 g amonium nitrat
|
-
Digerus dalam
lumpang
-
Dialihkan
serbuk kedalam cawan penguap dan tambahkan
Serbuk zink segar
|
-
Mundur beberapa
langkah
-
Disemprotkan air
dari botol semprot
Hasil pengamatan
|
B.
PERCOBAAN OLEH
PRAKTIKAN
1.
Panas dan dingin
Amonium klorida
|
-
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi
-
Diisi sampai
setengahnya dengan air
-
Dipegang bagian
bawah tabung
Hasil pengamatan
|
Kalsium klorida
|
-
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi
-
Diisi sampai
setengahnya dengan air
-
Dipegang bagian
bawah tabung
Hasil pengamatan
|
2.
Aktif dan tidak
aktif
Air
|
-
Diisikan kedalam
gelas piala 250 ml sampai setengahnya
-
Dimasukkan paku
besi kedalamnya
-
Dimasukkan
sekeping logam kedalamnya
Hasil pengamatan
|
3.
Paku tembaga
Larutan tembaga (II) sulfat
|
-
Diisikan kedalam
gelas piala 250 ml
Paku besi
|
-
Diisikan kedalam
gelas piala 250 ml
Hasil pengamatan
|
4.
Ada dan hilang
10ml merkuri (II) nitrat
|
-
Dimasukkan kedalam
gelas ukur, kemudian tambahkan
20 ml larutan kalium ionida
|
-
Catat hasilnya,
kemudian tambahkan
30 ml kalium ionida
|
-
Diaduk
Hasil pengamatan
|
STOIKIOMETRI : PENGUKURAN KClO3
A.
PERSIAPAN ALAT
Tes alat terhadap kebocoran
|
-
Dilakukan dengan
cara menggunakan langkah 3 hingga 6
Labu florence
|
-
Diisi dengan air
hingga hampir penuh dan buka klem penjepit
-
Melepaskan
selang karet bagian atas labu florence yang berhubungan dengan tabung reaksi
-
Meniup melalui
pipa kaca hingga selang karet terisi penuh air
-
Dihubungkan
kembali selang karet dengan pipa kaca pendek, selama air masih mengalir
tidak ada lagi air yang mengalir dari labu kegelas piala
|
-
Dijepit
selang karet dengan klem penjepit
Hasil
|
B.
PERCOBAAN
Tabung reaksi Pyrex 200 mm
|
-
Ditimbang dalam keadaan
kosong menggunakan neraca dengan ketelitian 0,001 g
0,2 g KClO3
|
-
Ditimbang dengan
ketelitian 0,001 g, lalu tambahkan
0,3 g MnO2
|
-
Dihomogenkan
KClO3 dengan MnO2 didalam tabung reaksi
Tabung reaksi yang berisi KClO3 dan MnO2
|
-
Dipanaskan
dengan api spirtus seitar satu menit dan buk lem penjepit.
-
Pemanasan
dilanjutkan hingga tidak ada lagi air yang mengalir dari selang karet kegelas
piala.
-
Selang karet
dijepit kembali dan dipadamkan api jika tidak air yang menetes lagi
Air dari gelas kimia
|
-
Diukur volumenya
dengan gelas ukur
-
Suhu air dicatat
-
Tabung reaksi
dilepaskan setelah dingin, lalu tabung ditimbang
-
Dicatat tekanan
dan suhu dilaboratorium
Hasil pengamatan
|
VIII.
DATA PENGAMATAN
A. Pengamatan
Ilmiah
a) Demonstrasi
Asisten
1. Warna
biru yang sirna
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Glukosa
+ KOH + Biru metil berwarna biru tua, setelah dihomogenkan warna biru tua
menjadi bening
|
Warna
biru yang sirna dihasilkan dari campuran glukosa + KOH
|
2. Asbut
tembaga
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Tembaga
+ HNO3 menghasilkan warna biru dan gas di reaksikan dengan air
menghasilkan warna putih kembali
|
CuNO3
berwarna biru dan dihasilkan Cu + 2HNO3 Cu(NO3)2
+ H2
|
3. Busa
hitam
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Gula
pasir + H2SO4 warna nya menjadi hitam dan terasa panas
|
Warna
hitam menandakan adanya kandungan karbon C6H12O6 +
H2SO4
|
4. Kalor
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Etanol
+ aquades dicelupkan kertas saring, saat kertas saring dibakar, ada api warna
biru
|
Alkohol
punya sifat mudah terbakar
|
5. Bahaya
air
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Amonium
nitrat yang ditaburkan serbuk zink setelah disemprotkan air menimbulkan
gelembung gas
|
Serbuk
zink menimbulkan panas
|
b) Percobaan
oleh praktikan
1. Panas
dan dingin
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
NH4Cl
pada tabung 1 + aquades menjadi dingin, suhu turun. CaCl3 pada
tabung 2 + aquades menjadi panas, suhu naik
|
NH4Cl
+ H2O ( dingin ) reaksi endoterm
CaCl2
+ H2O ( panas ) reaksi eksoterm
|
2. Aktif
dan tidak aktif
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
-
|
-
|
3. Paku
tembaga
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
Paku
+ tembaga (II) sulfat, di masukkan ke gelas piala, kemudian masukkan larutan
CaSO4. Paku berubah dari abu keperakan menjadi hitam
|
Tembaga
(II) sulfat bersifat asam, dapat menyebabkan korosi
|
4. Ada
dan hilang
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
-
|
-
|
B. Stoikiometri
: Penguraian KClO3
PENGAMATAN
|
HIPOTESIS
|
KClO3
+ MnO2 + aquades dipanaskan saat mendidih, uap berpindah ke
tabung reaksi kosong melalui selang uap terurai menjadi air sebanyak 0.25 ml
|
2
KClO3 2 KCl + 3 O2 pemanasan KClO3
mennghasilkan endapab KCl dan O2 yang terurai menjadi air
|
1. Massa
tabung reaksi pyrex + KClO3 : 40
gr
2. Massa
tabung reaksi pyrex : 39,8 gr
3. Massa
KClO3(g) : 0,2 gr
4. Massa
KClO3 + MnO2 (g) : 0,3 gr
5. Suhu
air () :
28
= 300 K
6. Tekanan
uap air (mmHg) :
28.35
mmHg
7. Tekanan
udara (mmHg) :
760 mmHg
8. Volume
air yang pindah : 189ml = 0.189 l
9. Volume
O2 yang timbul (l)
10. Massa
tabung pyrex dan perlengkapan nya setelah pemanasan (g) :
40.5
gr
A. Koefisien
reaksi penguraian KClO3
1. Mol
KClO3 :
1.63 x mol
2. Mol
O2 :
14.06 x mol
3. Mol
KCl :8.52
x mol
4. Persamaan
reaksi penguraian KClO3
2KClO3
KCl
+ 3O2
B. Volume
molar O2 dan dalam KClO3
1. Tekanan
dari O2 kering : 331.65
mmHg
2. Volume
O2 pada STP : 0.165
liter
3. Mol
O2 yang timbul (mol) : 7.36
x mol
4. Volume
molar O2 (l/mol) pada STP : 22.4 l
5. Volume
molar rata-rata dari O2 (l/mol) pada STP :22.4 l
6. Persentase
O2 dalam KClO3 : 225
IX.
PEMBAHASAN
A. Pengamatan
Ilmiah
Sebelum kita melakukan percobaan ini,
kita harus mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Setelah itu,
barulah kita melakukan percobaan menurut prosedur kerja masing-masing.
a) Demonstrasi
oleh asiaten
1. Warna
biru yang sirna
Dalam percobaan ini, larutan biru (0.1
gr glukosa dalam 300 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
setelah diaduk warna berubah menjadi sirna/bening.
2. Asbut
tembaga
Pada percobaan ini, kita menggunakan
CuNO3 (berwarna biru). Bila Cu + HNO3 CuNO3 + 1/2 H2. Hal ini
CuNO3 direaksikan dengan air maka akan menghasilkan warna putih
kembali.
3. Busa
hitam
Dalam percobaan busa hitam ini, bahan
yang digunakan adalah gula pasir dan asam sulfat. Gula pasir dimasukkan ke
gelas piala secukupnya. Lalu ditambahkan asam sulfat hingga mengenai separuh
gula pasir. Gula pasir yang diberi asam sulfat itu akan berubah menjadi warna
hitam, lalu menggumpal seperti busa hitam.
4. Kalor
Pada percobaan kali ini, digunakan
etanol sebagai bahan dasar, lalu direndamkan kedalamnya kertas saring. Setelah
kertas saring basah, diangkat, diperas, lalu dibakar. Pada kertas saring yang
dibasahi dengan campuran etanol dan aquades akan terdapat api warna biru. Alkohol
dengan rantai karbon yang panjang akan semakin sukar larut dalam air, tetapi
etanol dapat larut sempurna dalam air sehingga kalau dibakar dapat menghasilkan
gas CO2.
5. Bahaya
air
Amonium nitrat yang ditaburkan serbuk zink setelah disemprotkan air
menimbulkan gelembung.
b) Percobaan
oleh praktikan
1. Panas
dan dingin
Dari percobaan ini, dinding tabung
reaksi II berisi larutan CaCl2 terasa agak panas karena terjadinya
peralihan temperatur yang menunjukkan bahwa adanya reaksi eksoterm, yaitu
reaksi melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga kalor pada tabung
reaksi berkurang dan terasa pans. Sedangkan pada tabung reaksi I yang berisi NH4Cl,
dindingnya akan terasa lebih dingin karena terjadinya penurunan suhu,
menunjukkan adanya reaksi endoterm, yaitu reaksi menyerap kalor, pada tabung I
tampak larutan berwarna bening dan pada tabung reaksi II tampak larutan keruh.
2. Aktif
dan tidak aktif
Tidak dipraktikkan karena tidak tersedia
alat dan bahan nya.
3. Paku tembaga
Pada percobaan paku tembaga, bahan yang
digunakan paku, dan tembaga (II) sulfat, paku besi dimasukkan kedalam gelas
piala kemudian dimasukkan pula larutan Cu2SO42-.
Setelah diamati paku yang semula berwarna abu keperakan berubah menjadi hitam.
Hal ini, disebabkan tembaga (II) sulfat yang bersifat asam, berwarna biru mampu
merubah warna paku atau yang menyebabkan korosi, CuSO4 berasal dari
tembaga yang direaksikan denan H2SO4 dengan demikian
tembaga mengandung sifat asam. Sifat asam sendiri bersifat korosif artinya
dapat merusak logam dan marmer.
4. Ada dan hilang
Sama hal nya dengan aktif dan tidak
aktif, pada percobaan ini tidak dipraktekkan karena tidak tersedia alat dan bahan
yang diperlukan.
A. Stoikiometri
: Penguraian KClO3
Sebelum kita
melakukan percobaan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Alat tersebut harus dites terlebih dahulu agar kita mengetahui bocor atau tidak
alat tersebut. Jika alat tidak bocor, maka segeralah isi labu Florence dengan
air hingga hamper penuh dan buka klem penjepit. Kemudian lepaskan selang karet
bagian atas lanu Florence yang berhubungan dengan tabung reaksi. Tiuplah
melalui pipa kaca, air akan mengalir dari labu ke gelas piala. Hubungkan
kembali selang karet dengan pipa kaca pendek pada labu Florence, selama air
masih mengalir, kemudian jepit selang karet dengan penjepit dan kosongkan gelas
piala. Setelah itu, lakukan percobaan menurut langkah-langkah prosedur yang
ada. Kemudian barulah kita menghitung koefisien penguraian KClO3 dan
volume molar dalam KClO3. Reaksi penguraian KClO3 tersebut
adalah :
2KClO3(S) 2KCl
(s) + 3o2(g)
Untuk itu, sebelumnya kita harus menghitung mol KClO3,
mol O2, dan mol KCl dengan data percobaan berikut :
1. Massa
tabung reaksi pyrex + KClO3 :
40 gr
2. Massa
tabung reaksi pyrex :
39.8 gr
3. Massa
KClO3 :
0.2 gr
4. Massa
KClO3 + MnO2 : 0.3 gr
5. Suhu
air :
28301
K
6. Tekanan
uap air :
28.35 mmHg
7. Volume
air yang pindah :189ml=0.189 l
8. Massa
tabung pyrex setelah pemanasan : 40.5
gr
v Massa
KCl = (massa tabung
reaksi pyrex setelah pemanasan) –
massa pemanasan + massa MnO2)
=
40.5 – (39.8 + 0.005)
=
40.5 – 39.85
=
0.65 gr
v Massa
O2 =
massa KClO3 – massa KCl
=
0.2 – 0.65
=
- 0.45 gr
v Mol KClO3 =
=
= 1.63 x mol
v Mol
O2 =
=
= 14.06 x
v Mol
KCl =
=
=
8.52 x
v PO2
kering =
P total – P H2O
=
360 – 28.35
=
331.65 mmHg
v Volume
O2 pada STP
V O2 (STP) =
V O2 x x
= 0.189 x x
= 0.165 l
v Mol
O2 yang timbul pada STP
P =
=
=
0.962 mmHg
n =
=
=
= 7.36 x mol
v Volume
molar O2 pada STP
Volume molar O2 (STP) =
=
= 22.4 l
v massa O2 dalam KClO3
%
massa O2 dalam KClO3 =
x 100
= x 100
= 225
X.
DISKUSI
A. Pengamatan
Ilmiah
a) Demonstrasi
oleh asisten
1. Warna
biru yang sirna
Berdasarkan
hasil percobaan yang dilakukan, perubahan biru tua pada metil menjadi biru
sirna akibat dari pencampuran glukosa + biru metil yang dihomogenkan sesuai
dengan teori nya, hal ini membuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil.
Dimana, glukosa mengandung pati dari KOH yang bersifat basa serta mempunyai
warna yang membayang. Sehingga pencampuran C6H12O6 +
KOH menghasilkan H2O (cair).
Air inilah yang menyirnakan biru metil. Reaksinya :
C6H12O6
+ KOH C6H12O6 + + H2O
2. Asbut
(smog) tembaga
Tembaga
+ HNO3 menghasilkan warna biru dan bila direaksikan dengan air
menghasilkan warna putih kembali.
3. Busa
hitam
Gula
pasir yang ditambahkan asam sulfat pekat akan membentuk busa hitam.
4. Kalor
Dari
percobaan yang dilakukan, data yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
(teori) dimana, etanol yang berasal dari etana yang merupakan hidrokarbon dan
etanol merupakan bagian dari alcohol, dan alcohol sifatnya mudah terbakar,
sehingga kertas saring yang telah dicelupkan kedalam etanol, ketika dibakar
akan terbakar dan hitam karena menyerap kalor dari api dan menghasilkan panas
disekitar lingkungan.
5. Bahaya
air
Dari
percobaan yang dilakukan, hasil yang ammonium nitrat yang ditaburkan, kemudian
disemprotkan air menimbulkan gelembung gas. Hal ini terbukti bahwa serbuk zink
dapat menimbulkan panas.
6. Panas
dan dingin
Larutan
ammonium klorida setelah dicampur air (terasa dingin), larutan kalium klorida
setelah dicampur air (terasa panas). Hasil percobaan benar sesuai teori, karena
larutan ammonium klorida merupakan reaksi endoterm (menyerap panas) sedangkan
larutan NaOH merupakan reaksi eksoterm (melepas kalor).
7. Aktif
dan tidak aktif
Karena
pada percobaan ini tidak dipraktikkan jadi tidak perlu lagi untuk didiskusikan.
8. Paku
tembaga
Dari
percobaan yang dilakukan, data yang didapat sesuai dengan sifat tembaga (II)
sulfat yang bias mengkorosikan paku tembaga (logam). Tembaga (II) sulfat bila
dimasukkan paku besi ke dalamnya dapat menyebabkan paku mengalami korosi,
karena paku bereaksi dengan tambaga (II) sulfat yang berasal dari asam sulfat.
Asam sulfat (H2SO4) mmiliki sifat korosif yaitu dapat
merusak logam dan marmer atau dengan kata lain logam apabila bereaksi dengan
asam terutama H2SO4 yang berkarat (korosi).
9. Ada
dan hilang
Sama
halnya dengan aktif dan tidak aktif, percobaan ini tidak dipraktikkan dan tidak
didiskusikan.
B. Stoikiometri : Penguraian KClO3
1. Hukum
kekekalan massa (Lavoiser, 1774)
“Pada
setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa
produk reaksi.”
2KClO3
(S) + 2KCl (s) + 3O2 (g)
0.2
gr 0.6 gr -0.45 gr
Tetapi
pada massa O2, hasilnya bernilai negative, hal ini dikarenakan tidak
telitinya dalam menimbang massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan yang
berpengaruh dalam mencari massa O2 sehingga nilai massa O2
negatif dan menurut teori massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan menyusut
bukan bertambah.
2. Hukum
perbandingan volume (Gay Lussac)
“Pada
temperature dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.”
Contoh
: 2H2 (g) + o2(g) 2H2O
(g)
Perbandingan
volume gas hydrogen, gas oksigen dan uap air adalah 2:1:2 sesuai dengan teori
avogadro mesti terjadi karena perbandingan jumlah molekul hydrogen, oksigen dan
air pada reaksi pembentukan air juga 2:1:2. Selanjutnya, karena jumlah atom
tiap unsur tidak boleh berkurang atau bertambah dalam reaksi kimia, maka
molekul hydrogen dan molekul oksigen harus merupakan molekul dwi atom,
sedangkan molekul air harus merupakan molekul tri atom yang terdiri atas 2 atom
hydrogen ditulis sebagai H2 dan molekul oksigen ditulis sebagai O2,
sedangkan rumus molekul air dapat ditulis sebagai H2O. Perbandingan
volume gas pereaksi dan hasil reaksi merupakan perbandingan koefisien-koefisien
zat pada persamaan reaksi setara untuk reaksi gas itu.
3. Massa
suatu mol zat dinamakan massa molar zat itu
Besarnya
massa molar zat itu adalah massa atom relative atau massa molekul relatif atau massa rumus relative zat itu dinyatakan
dalam gram massa (m) zat merupakan perkalian antara massa molar (m) dan jumlah
mol (n) m = M x n.
4. Volume
1 mol zat disebut volume molar (Vm) zat itu
Berdasarkan
pengukuran kerapatan gas-gas pada suhu dan tekanan tertentu ditemukan bahwa
rata-rata volume molar zat berwujud gas pada keadaan standard (temperature 0 dan takanan 1 atm) adalah 22.4 L pada
percobaan ini volume molar O2 pada STP sesuai dengan teori yang ada
yaitu 22.4 L dengan rumus :
V O2 (STP) = V O2 x x
XI.
PERTANYAAN PASCA PRAKTEK
A. Pengamatan
Ilmiah
1. Benar
(B) salah (S) kah pernyataan ini ?
Jawab:
a. (
S ) Kacamata pelindung tidak berguna bagi pekerja dilaboraturium.
b. (
S ) Semua bahan kimia dianggap berbahaya.
c. (
B ) Semua reaksi yang menggunakan bahan kimia yang mengatasi kulit atau
berbahaya, harus dilakukan di lemari asam.
d. (
S )Bila menyisipkan pipa kaca atau thermometer ke dalam gabus yang digunakan
bahan pelumas mesin motor.
e. (
B )Buanglah sisa reagen cair ke dalam bak cuci dan siram dengan air yang
banyak.
2. Sesudah
menyelesaikan percobaan dan memeriksa data, apalagi yang perlu Anda kerjakan ?
Jawab:
Membereskan dan
membersihkan alat-alat praktikum yang sudah digunakan dan juga membersihkan tempat
praktikum, kemudian membuat laporan praktikum.
3. Anda
diberi Sembilan keping uang logam dan sebuah neraca palang, salah satu keeping
lebih ringan dari delapan lainnya yang bobotnya lama. Bagaimana Anda menetapkan
kepingan mana yang ringan hanya dengan melakukan dua kali penimbangan ?
Jawab:
Dengan melakukan
penafsiran dan perhitungan rata-rata maka akan dihasilkan hasil yang akurat
B. Stoikiometri
1. Gas
oksigen sedikit larut dalam air. Apakah keadaan ini akan mempengaruhi jumlah
KClO3 !
Jawab:
Iya, karena jika gas O2
sedikit larut dalam air, maka O2 akan lebih banyak bercampur
dalam KClO3, dimana mol KClO3 dipengaruhi oleh nilai Ar O2
2.
a)
Bila ketinggian air
diluar tabung reaksi pengumpul gas lebih tinggi dari pada yang diluar, apakah
ini disebabkan oleh tekanan gas O2 lebih tinggi atau lebih rendah
dari pada tekanan udara ? Jelaskan !
Jawab:
Hal itu terjadi karena
tekanan O2 lebih rendah dari tekanan udara, semakin tinggi jumlah
volumenya, maka tekanan O2 semakin berkurang dari tekanan udara
b)
Bila Anda menyertakan tekanan
gas pada pertanyaan 2 a)apakah
bobot gas O2 bertambah atau berkurang ? Jelaskan !
Jawab:
Volume gas O2 akan
berkurang karena semakin tinggi tekanan O2 maka volume gas O2
semakin berkurang. Hal itu disebabkan karena tekanan dan udara berbanding
terbalik
c) Andaikan
Anda tidak menyertakan tekanan, tetapi mengambil tekanan O2 sama
dengan tekanan udara luar. Apakah jumlah mol O2 yang timbul lebih
besar atau lebih kecil dari pada yang sebenarnya ? Jelaskan !
Jawab:
Jumlah mol O2 akan
lebih besar karena jika tekanan udara lebih besar jumlah O2 akan
bertambah
3. Bila
udara memasuki tabung reaksi pengumpul gas, bagaimana hal ini dapat
mempengaruhi jumlah mol KClO3 yang terurai ? Jelaskan !
Jawab
:
Jika itu terjadi, maka
semakin banyak O2 atau udara yang masuk maka semakin banyak pula O2
dari KClO3 yang terurai.
XII.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pengamatan ilmiah
dan stoikiometri penguraian KClO3, maka dapat disimpulkan :
1. Dengan
adanya percobaan pengamatan ilmiah diperoleh pengalaman dalam mencatat data dan
menjelaskan data pengamatan ke dalam pembahasan.
2. Dengan
adanya percobaan diperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang berbagai macam
alat kimia yang terbuat dari kaca, serta dengan adanya percobaan didapat
pengetahuan tentang membuat larutan dari bahan kimia padat dan kimia cair.
3. Dalam
melakukan perlu kehati-hatian dan ketelitian, karena bahan kimia banyak yang
berbahaya.
4. Koefisien
reaksi penguraian KClO3 yaitu : 2 KClO32
KCl + 3 O2
5. Volume
molar gas oksigen pada STP : 22.35 l/mol ()
6. Persentase
O2 dalam KClO3 = 25 ( O2 = . 100)
XIII.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Hiskia, dkk.1993.Kimia Dasar I.Jakarta:
Depdikbud
Bakti,
Rivai.2010.Kimia Dasar I.Bandung: Ganesha
Epinur,dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Jambi:
Universitas Jambi
Harijono.1987.Termodinamika Teknik Aplikasi dan
TermodinamikaStatistik.Jakarta : PT Gramedia
Luscua,
Achmad.1996.Stoikiometri Energitika
Kimia.Bandung : PT Citra Aditya Bakti
Sutrisno.1999.Kimia Dasar.Bandung : ITB
Tidak ada komentar:
Write komentar