Welcome to "Belajar Asyik" Blog Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua nikmat, yang manusia banyak tertipu dengannya : nikmat sehat dan waktu luang" (hadits shahih diriwayatkan oleh Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya)

Selasa, 11 Oktober 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR - PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI : KClO3



PERCOBAAN I

I.                  JUDUL PRAKTIKUM
PENGAMATAN ILMIAH DAN STOIKIOMETRI : KClO3

II.               HARI, TANGGAL
SENIN, 4 NOVEMBER 2013

III.           TUJUAN PERCOBAAN
1.      Memperoleh pengamatan dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan percobaan
2.      Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan mengalihkan bahan kimia padat maupun cair
3.      Membiasakan diri dengan tata cara keselamatan kerja di laboraturium
4.      Menentukan penguraian reaksi KClO3
5.      Menghitung volume molar gas oksigen pada keadaan STP
6.      Menghitung persentase O2 dalam KClO3

IV.           PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1.      Dengan kata-kata Anda sendiri definisikan istilah berikut :
(a)    Kimia
(b)   Percobaan
(c)    Hipotesis
(d)   Ilmu
(e)    Hukum ilmiah
(f)    Metode ilmiah
(g)   Teori




Jawab :
(a)    Kimia              : Ilmu yang mempelajari tentang struktur, bahan dan perubahan-perubahannya
(b)   Percobaan        : Perumusan masalah, pengumpulan data dan penelitian serta kesimpulan
(c)    Hipotesis         : Dugaan sementara yang menjelaskan data percobaan
(d)   Ilmu                 : Teori ilmiah yang pasti
(e)    Hukum ilmiah             : Hubungan besaran dengan besaran lain dalam bentuk rumus agar mudah dipahami
(f)    Metode ilmiah             : Tatanan proses suatu perubahan ilmiah
(g)   Teori                : Suatu penjabaran tentang sesuatu ysng didapat dari hasil   penelitian yang ada

2.      Mana dari bahan kimia berikut yang perlu ditangani dengan hati-hati dan sebutkan bahaya nya :
(a)    Asam pekat
(b)   Alcohol
(c)    Ammonium nitrat
(d)   Kalsium klorida
(e)    Bahan kimia organic
(f)    Air suling
Jawab :
Semua bahan kimia diatas  perlu ditangani dengan hati-hati karena bahan-bahan itu memiliki bahaya masing-masing yakni :
(a)    Asam pekat                 : Dapat menyebabkan iritasi dan kulit melepuh
(b)   Alkohol                       : Beracun dan dapat menimbulkan kebutaan
(c)    Ammonium nitrat        : Bila terkena jaringan kulit akan terasa pedih dan panas
(d)   Kalsium klorida           : Bila terkena jaringan kulit akan terasa gatal dan merah
(e)    Bahan kimia organic   : Bila zat ini masuk ke dalam sel darah akan menyebabkan kematian
(f)    Air suling                    : Bila diminum menyebabkan badan lemes



3.      Apa yang Anda lakukan bila bahan kimia terpercik ke mata Anda ?
Jawab :
Segera membasuh mata dengan air sebanyak-banyak nya dan melaporkan hal tersebut kepada asisten dan segera periksa ke dokter
4.      Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk reaksi yang terjadi bila sampel KClO3 dipanaskan !
Jawab :
2 KClO3 (l)  2 KCl (s) + 3 O2 (g)
5.      Apa gunanya MnO2 yang ditambahkan pada KClO3 sebelum dipanaskan ?
Jawab :
Berguna sebagai katalisator yang mempercepat laju reaksi zat tersebut walaupun MnO2 tidak ikut bereaksi
6.      Tuliskan kegunaan KClO3 dalam industri !
Jawab :
(a)    Untuk pembuatan pupuk
(b)   Untuk bidang farmasi
(c)    Untuk obat kumur
(d)   Untuk bahan korek api
(e)    Untuk bahan kembang api
(f)    Untuk bahan peledak



V.               LANDASAN TEORI
Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan kualitatif, dalam ilmu pengetahuan alam, bertanya dan menjawab merupakan proses yang sangat penting, dalam ilmu pengetahuan kimia, pertanyaan yang diajukan bukan hanya apa saja hasilnya suatu reaksi, tetapi juga tentang berapa banyaknya hasil reaksi yang dapat diperoleh dalam suatu reaksi yang dihasilkan dari beberapa banyak zat-zat reaksi. Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah bidang yang mempelajari aspek kualitatif, stoikiometri berasal dari bahasa Yunani “metrain”   berarti mengukur dan “stokhelon” berarti unsur. Hal ini berhubungan dengan kuantitas perubahan kimia, selain dari pada massa adalah kuantitas seperti kalor, cahaya atau listrik dan volume pereaksi juga menyangkut reaksi gas (Ahmad.1993:123).
Dalam mengadakan pengamatan, kita melakukan percobaan dengan keadaan yang dikendalikan agar dapat data yang tidak dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan pernyataan umum yang disimpulkan dari fakta perubahan tersebut hukum alam atau hukum-hukum biasanya yang diungkapkan dalam pernyataan sederhana atau berupa hubungan satu besaran dengan besaran lainnya, tetapi tidak berisi penjelasan. Merumuskan hipotesis adalah pekerjaan yang cukup sulit dalam metode ilmiah, karena untuk menjawab suatu masalah, banyaklah kemungkinannya, kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan dalam laboraturium. Hipotesis yang teruji kebenaran nya melalui percobaan yang dilakukan berulang kali, dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan umum yang disebut teori(Syukri.1999:49).
Kajian tentang bobot dalam reaksi-reaksi kimia disebut stoikiometri yang berarti mengukur unsur, teori ini merupakan dasar untuk menentukan komponen senyawa dan campuran dari padat dapat digunakan untuk memperkirakan hasil dalam pembuatan senyawa kimia. Perhitungan ini merupakan dasar dari konsep mol dan digunakan untuk menyeimbangkan persamaan kimia zat yang dihasilkan dari penguraian KClO3 dan gas O2 dengan menggunakan katalis MnO­2.
2KClO3 (S)   2KClO3 (S)  + 3O2 (g)
Untuk menentukan stoikiometri pada reaksi ini anda perlu memperoleh jumlah mol O2 yang dibebaskan yang dapat dihitung dari hukum gas ideal n =   sehingga diperlukan informasi tentang tekanan, volume, dan suhu dari oksigen (Epinur,dkk.2013:17-19).
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dalami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen yang direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam orang terus-menerus mebuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian dicatat dengan cermat sampai dibuat kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan, data hasil observasi yang banyak diringkas menjadi satu pernyataan singkat yang disebut hokum. Hokum dan fakta yang ada dijelaskan dengan bantuan hipotesis atau suatu teori yang dirancang untuk menyatakan mengapa atau bagaimana suatu hal dapat terjadi. Semua hal ini jika disimpulkan merupakan suatu prosedur yang disebut penelitian ilmiah yang melibatkan tiga langkah utama, yaitu :
1.      Pelaksanaan percobaan dan pengumpulan data
2.      Mengajukan hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada
3.      Mengajukan teori
Hipotesis yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai dengan keadaan yang nyata dan terjadi, walaupun tak segera ditolak. Hal ini terjadi karena banyak para ilmuan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk menganut dan mengembangkan teori yang baru yang oleh mereka dikatakan masih banyak hal-hal dalam yang samar-samar menjadi dan tidak jelas. Oleh sebab itu hipotesis dapat ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji saksama, bahkan menjadi hukum atau teori ilmiah(Bakti Rivai.2010:11-12).
Suatu reaksi kimia adalah proses dimana ikatan atom didalam molekul-molekul zat-zat yang bereaksi dipecahkan, diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom tersebut dalam kombinasi molekul baru. Dengan perkataan lain, timbul zat kimia baru dan yang lama hilang, tetapi atom-atomya tetap sama(Harijono.1987:103).
VI.           ALAT DAN BAHAN
A.    Pengamatan Ilmiah
a)      Alat
Ø  Labu Florence
Ø  Logam tembaga
Ø  Labu elemenyer
Ø  Gelas piala 150 ml
Ø  Gelas piala 250 ml
Ø  Kaca arloji
Ø  Sudip
Ø  Paku besi (paku tembok)
Ø  Sapu tangan
b)      Bahan
Ø  Larutan biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
Ø  Atom nitrat pekat
Ø  Busa hitam
Ø  Gula pasir ¼ kg
Ø  Asam sulfat pekat
Ø  Etanol
Ø  Air bersih
Ø  Kertas saring, larutan alcohol
Ø  Ammonium nitrat, serbuk zink
Ø  Kalsium klorida
Ø  Ammonium klorida
Ø  Merkuri (II) nitrat
Ø  Kalsium iodida
B.     Stoikiometri
a)      Alat
Ø  Labu Florence
Ø  Klem penjepit
Ø  Selang karet
Ø  Pipa kaca
Ø  Timbangan
Ø  Tabung reaksi pyrex 300 mm
Ø  Neraca
Ø  Gelas kimia
Ø  Gelas piala
Ø  Spritus

b)       Bahan
Ø  Air bersih
Ø  0.2 gr KClO3
Ø  0.02 gr Mn02



VII.        PROSEDUR KERJA
PENGAMATAN ILMIAH
A.    DEMONSTRASI OLEH ASISTEN
1.      Warna biru yang sirna
Larutan biru (10gr glukosa dalam 50 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l)
-          Diangkat labu dan dikocok satu kali dengan ibu jari tetap memegangi tutup.
-          Diulangi pengocokan 2-3 kali.
Hasil pengamatan

2.      Asbut (smog) tembaga
Asam nitrat pekat
-          Dituangkan kedalam labu (yang berisi sekeping logam tembaga) sampai terendam
sekeping logam tembaga
-          Labu ditutup rapat-rapat
Hasil pengamatan

3.      Busa hitam
15ml Asam sulfat pekat
-          Dimasukkan kedalam gelas piala yang berisi gula pasir
-          Diaduk dengan hati-hati dengan pengaduk kaca
Asam nitrat pekat

4.      Kalor
40 ml etanol
-          Dimsukkan kedalam gelas piala yang berisi 60 ml air
Kertas saring
-          Direndam dalam larutan alkohol
-          Diperas kelebihan larutan, dibentangkan pada kaca arloji, lalu dibakar
5.      Bahaya air
3 g amonium nitrat
-          Digerus dalam lumpang
-          Dialihkan serbuk kedalam cawan penguap dan tambahkan
Serbuk zink segar
-          Mundur beberapa langkah
-          Disemprotkan air dari botol semprot
Hasil pengamatan

B.     PERCOBAAN OLEH PRAKTIKAN
1.      Panas dan dingin
Amonium klorida
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Diisi sampai setengahnya dengan air
-          Dipegang bagian bawah tabung
Hasil pengamatan

Kalsium klorida
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Diisi sampai setengahnya dengan air
-          Dipegang bagian bawah tabung
Hasil pengamatan

2.      Aktif dan tidak aktif
Air
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml sampai setengahnya
-          Dimasukkan paku besi kedalamnya
-          Dimasukkan sekeping logam kedalamnya
Hasil pengamatan

3.      Paku tembaga
Larutan tembaga (II) sulfat
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml
Paku besi
-          Diisikan kedalam gelas piala 250 ml
Hasil pengamatan

4.      Ada dan hilang
10ml merkuri (II) nitrat
-          Dimasukkan kedalam gelas ukur, kemudian tambahkan
20 ml larutan kalium ionida
-          Catat hasilnya, kemudian tambahkan
30 ml kalium ionida
-          Diaduk
Hasil pengamatan


STOIKIOMETRI : PENGUKURAN KClO3

A.    PERSIAPAN ALAT
Tes alat terhadap kebocoran
-          Dilakukan dengan cara menggunakan langkah 3 hingga 6
Labu florence
-          Diisi dengan air hingga hampir penuh dan buka klem penjepit
-          Melepaskan selang karet bagian atas labu florence yang berhubungan dengan tabung reaksi
-          Meniup melalui pipa kaca hingga selang karet terisi penuh air
-          Dihubungkan kembali selang karet dengan pipa kaca pendek, selama air masih mengalir
tidak ada lagi air yang mengalir dari labu kegelas piala
-          Dijepit selang karet dengan klem penjepit
Hasil


B.     PERCOBAAN
Tabung reaksi Pyrex 200 mm
-          Ditimbang dalam keadaan kosong menggunakan neraca dengan ketelitian 0,001 g
0,2 g KClO3
-          Ditimbang dengan ketelitian 0,001 g, lalu tambahkan
0,3 g MnO2
-          Dihomogenkan KClO3 dengan MnO2 didalam tabung reaksi
Tabung reaksi yang berisi KClO3 dan MnO2
-          Dipanaskan dengan api spirtus seitar satu menit dan buk lem penjepit.
-          Pemanasan dilanjutkan hingga tidak ada lagi air yang mengalir dari selang karet kegelas piala.
-          Selang karet dijepit kembali dan dipadamkan api jika tidak air yang menetes lagi
Air dari gelas kimia
-          Diukur volumenya dengan gelas ukur
-          Suhu air dicatat
-          Tabung reaksi dilepaskan setelah dingin, lalu tabung ditimbang
-          Dicatat tekanan dan suhu dilaboratorium
Hasil pengamatan




VIII.    DATA PENGAMATAN
A.    Pengamatan Ilmiah
a)      Demonstrasi Asisten
1.      Warna biru yang sirna
PENGAMATAN
HIPOTESIS
Glukosa + KOH + Biru metil berwarna biru tua, setelah dihomogenkan warna biru tua menjadi bening
Warna biru yang sirna dihasilkan dari campuran glukosa + KOH
2.      Asbut tembaga
PENGAMATAN
HIPOTESIS
Tembaga + HNO3 menghasilkan warna biru dan gas di reaksikan dengan air menghasilkan warna putih kembali
CuNO3 berwarna biru dan dihasilkan Cu + 2HNO3 Cu(NO3)2 + H2
3.      Busa hitam
PENGAMATAN
HIPOTESIS
Gula pasir + H2SO4 warna nya menjadi hitam dan terasa panas
Warna hitam menandakan adanya kandungan karbon C6H12O6 + H2SO4
4.      Kalor
PENGAMATAN
HIPOTESIS
Etanol + aquades dicelupkan kertas saring, saat kertas saring dibakar, ada api warna biru
Alkohol punya sifat mudah terbakar
5.      Bahaya air
PENGAMATAN
HIPOTESIS
Amonium nitrat yang ditaburkan serbuk zink setelah disemprotkan air menimbulkan gelembung gas
Serbuk zink menimbulkan panas


b)      Percobaan oleh praktikan
1.      Panas dan dingin
PENGAMATAN
HIPOTESIS
NH4Cl pada tabung 1 + aquades menjadi dingin, suhu turun. CaCl3 pada tabung 2 + aquades menjadi panas, suhu naik
NH4Cl + H2O ( dingin ) reaksi endoterm
CaCl2 + H2O ( panas ) reaksi eksoterm

2.      Aktif dan tidak aktif
PENGAMATAN
HIPOTESIS
-
-
3.      Paku tembaga
PENGAMATAN
HIPOTESIS
Paku + tembaga (II) sulfat, di masukkan ke gelas piala, kemudian masukkan larutan CaSO4. Paku berubah dari abu keperakan menjadi hitam
Tembaga (II) sulfat bersifat asam, dapat menyebabkan korosi
4.      Ada dan hilang
PENGAMATAN
HIPOTESIS
-
-

B.     Stoikiometri : Penguraian KClO3
PENGAMATAN
HIPOTESIS
KClO3 + MnO2 + aquades dipanaskan saat mendidih, uap berpindah ke tabung reaksi kosong melalui selang uap terurai menjadi air sebanyak 0.25 ml
2 KClO3 2 KCl + 3 O2 pemanasan KClO3 mennghasilkan endapab KCl dan O2 yang terurai menjadi air


1.      Massa tabung reaksi pyrex +  KClO3        : 40 gr
2.      Massa tabung reaksi pyrex                        : 39,8 gr
3.      Massa KClO3(g)                                                       : 0,2 gr
4.      Massa KClO3 + MnO2 (g)                                    : 0,3 gr
5.      Suhu air ()                                              : 28  = 300 K
6.      Tekanan uap air (mmHg)                          : 28.35 mmHg
7.      Tekanan udara (mmHg)                            : 760 mmHg
8.      Volume air yang pindah                            : 189ml = 0.189 l
9.      Volume O2 yang timbul (l)
10.  Massa tabung pyrex dan perlengkapan nya setelah pemanasan (g)                                  : 40.5 gr
A.    Koefisien reaksi penguraian KClO3
1.      Mol KClO3                                                       : 1.63 x  mol
2.      Mol O2                                                                                : 14.06 x mol
3.      Mol KCl                                              :8.52 x  mol
4.      Persamaan reaksi penguraian KClO3
2KClO3 KCl + 3O2
B.     Volume molar O2 dan  dalam KClO3
1.      Tekanan dari O2 kering                       : 331.65 mmHg
2.      Volume O2 pada STP                          : 0.165 liter
3.      Mol O2 yang timbul (mol)                   : 7.36 x mol
4.      Volume molar O2 (l/mol) pada STP    : 22.4 l
5.      Volume molar rata-rata dari O2 (l/mol) pada STP :22.4 l
6.      Persentase O2 dalam KClO3                     : 225



IX.           PEMBAHASAN
A.    Pengamatan Ilmiah
Sebelum kita melakukan percobaan ini, kita harus mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kita melakukan percobaan menurut prosedur kerja masing-masing.

a)      Demonstrasi oleh asiaten
1.      Warna biru yang sirna
Dalam percobaan ini, larutan biru (0.1 gr glukosa dalam 300 ml KOH 0.5 M dan 10 ml larutan biru metil 0.1 gr/l) setelah diaduk warna berubah menjadi sirna/bening.
2.      Asbut tembaga
Pada percobaan ini, kita menggunakan CuNO3 (berwarna biru). Bila Cu + HNO3 CuNO3 + 1/2 H2. Hal ini CuNO3 direaksikan dengan air maka akan menghasilkan warna putih kembali.
3.      Busa hitam
Dalam percobaan busa hitam ini, bahan yang digunakan adalah gula pasir dan asam sulfat. Gula pasir dimasukkan ke gelas piala secukupnya. Lalu ditambahkan asam sulfat hingga mengenai separuh gula pasir. Gula pasir yang diberi asam sulfat itu akan berubah menjadi warna hitam, lalu menggumpal seperti busa hitam.
4.      Kalor
Pada percobaan kali ini, digunakan etanol sebagai bahan dasar, lalu direndamkan kedalamnya kertas saring. Setelah kertas saring basah, diangkat, diperas, lalu dibakar. Pada kertas saring yang dibasahi dengan campuran etanol dan aquades akan terdapat api warna biru. Alkohol dengan rantai karbon yang panjang akan semakin sukar larut dalam air, tetapi etanol dapat larut sempurna dalam air sehingga kalau dibakar dapat menghasilkan gas CO2.
5.      Bahaya air
  Amonium nitrat yang ditaburkan serbuk zink setelah disemprotkan air menimbulkan gelembung.
b)      Percobaan oleh praktikan
1.      Panas dan dingin
Dari percobaan ini, dinding tabung reaksi II berisi larutan CaCl2 terasa agak panas karena terjadinya peralihan temperatur yang menunjukkan bahwa adanya reaksi eksoterm, yaitu reaksi melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga kalor pada tabung reaksi berkurang dan terasa pans. Sedangkan pada tabung reaksi I yang berisi NH4Cl, dindingnya akan terasa lebih dingin karena terjadinya penurunan suhu, menunjukkan adanya reaksi endoterm, yaitu reaksi menyerap kalor, pada tabung I tampak larutan berwarna bening dan pada tabung reaksi II tampak larutan keruh.
2.      Aktif dan tidak aktif
Tidak dipraktikkan karena tidak tersedia alat dan bahan nya.
3.       Paku tembaga
Pada percobaan paku tembaga, bahan yang digunakan paku, dan tembaga (II) sulfat, paku besi dimasukkan kedalam gelas piala kemudian dimasukkan pula larutan Cu2SO42-. Setelah diamati paku yang semula berwarna abu keperakan berubah menjadi hitam. Hal ini, disebabkan tembaga (II) sulfat yang bersifat asam, berwarna biru mampu merubah warna paku atau yang menyebabkan korosi, CuSO4 berasal dari tembaga yang direaksikan denan H2SO4 dengan demikian tembaga mengandung sifat asam. Sifat asam sendiri bersifat korosif artinya dapat merusak logam dan marmer.
4.       Ada dan hilang
Sama hal nya dengan aktif dan tidak aktif, pada percobaan ini tidak dipraktekkan karena tidak tersedia alat dan bahan yang diperlukan.

A.    Stoikiometri : Penguraian KClO3
            Sebelum kita melakukan percobaan, kita harus mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat tersebut harus dites terlebih dahulu agar kita mengetahui bocor atau tidak alat tersebut. Jika alat tidak bocor, maka segeralah isi labu Florence dengan air hingga hamper penuh dan buka klem penjepit. Kemudian lepaskan selang karet bagian atas lanu Florence yang berhubungan dengan tabung reaksi. Tiuplah melalui pipa kaca, air akan mengalir dari labu ke gelas piala. Hubungkan kembali selang karet dengan pipa kaca pendek pada labu Florence, selama air masih mengalir, kemudian jepit selang karet dengan penjepit dan kosongkan gelas piala. Setelah itu, lakukan percobaan menurut langkah-langkah prosedur yang ada. Kemudian barulah kita menghitung koefisien penguraian KClO3 dan volume molar dalam KClO3. Reaksi penguraian KClO3 tersebut adalah :
2KClO3(S) 2KCl (s) + 3o2(g)
            Untuk itu, sebelumnya kita harus menghitung mol KClO3, mol O2, dan mol KCl dengan data percobaan berikut :
1.      Massa tabung reaksi pyrex + KClO3           : 40 gr
2.      Massa tabung reaksi pyrex                        : 39.8 gr
3.      Massa KClO3                                            : 0.2 gr
4.      Massa KClO3 + MnO2                                        : 0.3 gr
5.      Suhu air                                                     : 28301 K
6.      Tekanan uap air                                         : 28.35 mmHg
7.      Volume air yang pindah                            :189ml=0.189 l
8.      Massa tabung pyrex setelah pemanasan    : 40.5 gr
v  Massa KCl                  = (massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan) –
    massa pemanasan + massa MnO2)
                                                                        = 40.5 – (39.8 + 0.005)
                                                                        = 40.5 – 39.85
                                                                        = 0.65 gr
v  Massa O2                            = massa KClO3 – massa KCl
= 0.2 – 0.65
= - 0.45 gr
v  Mol KClO3                       =
=
                              = 1.63 x  mol
v  Mol O2                         =
=
= 14.06 x
v  Mol KCl                      =
=
                                                                        = 8.52 x
v  PO2 kering                   = P total – P H2O
= 360 – 28.35
= 331.65 mmHg
v  Volume O2 pada STP
V O2 (STP)                  = V O2  x    x 
                              = 0.189 x   x
                              = 0.165 l
v  Mol O2 yang timbul pada STP
P          = 
       = 
       = 0.962 mmHg
n          =
      =
      =
      = 7.36 x mol
v  Volume molar O2  pada STP
Volume molar O2 (STP)          =
                                          =
                                          = 22.4 l
v   massa O2 dalam KClO3
% massa O2 dalam KClO3         =   x 100
                                          =  x 100
                                          = 225



X.                DISKUSI
A.    Pengamatan Ilmiah
a)      Demonstrasi oleh asisten
1.      Warna biru yang sirna
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, perubahan biru tua pada metil menjadi biru sirna akibat dari pencampuran glukosa + biru metil yang dihomogenkan sesuai dengan teori nya, hal ini membuktikan bahwa percobaan yang dilakukan berhasil. Dimana, glukosa mengandung pati dari KOH yang bersifat basa serta mempunyai warna yang membayang. Sehingga pencampuran C6H12O6 + KOH menghasilkan H2O  (cair). Air inilah yang menyirnakan biru metil. Reaksinya :
C6H12O6 + KOH  C6H12O6 +  + H2O
2.      Asbut (smog) tembaga
Tembaga + HNO3 menghasilkan warna biru dan bila direaksikan dengan air menghasilkan warna putih kembali.
3.      Busa hitam
Gula pasir yang ditambahkan asam sulfat pekat akan membentuk busa hitam.
4.      Kalor
Dari percobaan yang dilakukan, data yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan (teori) dimana, etanol yang berasal dari etana yang merupakan hidrokarbon dan etanol merupakan bagian dari alcohol, dan alcohol sifatnya mudah terbakar, sehingga kertas saring yang telah dicelupkan kedalam etanol, ketika dibakar akan terbakar dan hitam karena menyerap kalor dari api dan menghasilkan panas disekitar lingkungan.
5.      Bahaya air
Dari percobaan yang dilakukan, hasil yang ammonium nitrat yang ditaburkan, kemudian disemprotkan air menimbulkan gelembung gas. Hal ini terbukti bahwa serbuk zink dapat menimbulkan panas.
6.      Panas dan dingin
Larutan ammonium klorida setelah dicampur air (terasa dingin), larutan kalium klorida setelah dicampur air (terasa panas). Hasil percobaan benar sesuai teori, karena larutan ammonium klorida merupakan reaksi endoterm (menyerap panas) sedangkan larutan NaOH merupakan reaksi eksoterm (melepas kalor).
7.      Aktif dan tidak aktif
Karena pada percobaan ini tidak dipraktikkan jadi tidak perlu lagi untuk didiskusikan.
8.      Paku tembaga
Dari percobaan yang dilakukan, data yang didapat sesuai dengan sifat tembaga (II) sulfat yang bias mengkorosikan paku tembaga (logam). Tembaga (II) sulfat bila dimasukkan paku besi ke dalamnya dapat menyebabkan paku mengalami korosi, karena paku bereaksi dengan tambaga (II) sulfat yang berasal dari asam sulfat. Asam sulfat (H2SO4) mmiliki sifat korosif yaitu dapat merusak logam dan marmer atau dengan kata lain logam apabila bereaksi dengan asam terutama H2SO4 yang berkarat (korosi).
9.      Ada dan hilang
Sama halnya dengan aktif dan tidak aktif, percobaan ini tidak dipraktikkan dan tidak didiskusikan.
B.     Stoikiometri : Penguraian KClO3
1.      Hukum kekekalan massa (Lavoiser, 1774)
“Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk reaksi.”
2KClO3 (S) + 2KCl (s) + 3O2 (g)
0.2 gr          0.6 gr     -0.45 gr
Tetapi pada massa O2, hasilnya bernilai negative, hal ini dikarenakan tidak telitinya dalam menimbang massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan yang berpengaruh dalam mencari massa O2 sehingga nilai massa O2 negatif dan menurut teori massa tabung reaksi pyrex setelah pemanasan menyusut bukan bertambah.
2.      Hukum perbandingan volume (Gay Lussac)
“Pada temperature dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.”
Contoh : 2H2 (g) + o2(g) 2H2O (g)
Perbandingan volume gas hydrogen, gas oksigen dan uap air adalah 2:1:2 sesuai dengan teori avogadro mesti terjadi karena perbandingan jumlah molekul hydrogen, oksigen dan air pada reaksi pembentukan air juga 2:1:2. Selanjutnya, karena jumlah atom tiap unsur tidak boleh berkurang atau bertambah dalam reaksi kimia, maka molekul hydrogen dan molekul oksigen harus merupakan molekul dwi atom, sedangkan molekul air harus merupakan molekul tri atom yang terdiri atas 2 atom hydrogen ditulis sebagai H2 dan molekul oksigen ditulis sebagai O2, sedangkan rumus molekul air dapat ditulis sebagai H2O. Perbandingan volume gas pereaksi dan hasil reaksi merupakan perbandingan koefisien-koefisien zat pada persamaan reaksi setara untuk reaksi gas itu.
3.      Massa suatu mol zat dinamakan massa molar zat itu
Besarnya massa molar zat itu adalah massa atom relative atau massa  molekul relatif  atau massa rumus relative zat itu dinyatakan dalam gram massa (m) zat merupakan perkalian antara massa molar (m) dan jumlah mol (n)  m = M x n.
4.      Volume 1 mol zat disebut volume molar (Vm) zat itu
Berdasarkan pengukuran kerapatan gas-gas pada suhu dan tekanan tertentu ditemukan bahwa rata-rata volume molar zat berwujud gas pada keadaan standard (temperature 0 dan takanan 1 atm) adalah 22.4 L pada percobaan ini volume molar O2 pada STP sesuai dengan teori yang ada yaitu 22.4 L dengan rumus :
V O2 (STP)  =  V O2  x  x



XI.           PERTANYAAN PASCA PRAKTEK
A.    Pengamatan Ilmiah
1.      Benar (B) salah (S) kah pernyataan ini ?
Jawab:
a.       ( S ) Kacamata pelindung tidak berguna bagi pekerja dilaboraturium.
b.      ( S ) Semua bahan kimia dianggap berbahaya.
c.       ( B ) Semua reaksi yang menggunakan bahan kimia yang mengatasi kulit atau berbahaya, harus dilakukan di lemari asam.
d.      ( S )Bila menyisipkan pipa kaca atau thermometer ke dalam gabus yang digunakan bahan pelumas mesin motor.
e.       ( B )Buanglah sisa reagen cair ke dalam bak cuci dan siram dengan air yang banyak.
2.      Sesudah menyelesaikan percobaan dan memeriksa data, apalagi yang perlu Anda kerjakan ?
Jawab:
Membereskan dan membersihkan alat-alat praktikum yang sudah digunakan dan juga membersihkan tempat praktikum, kemudian membuat laporan praktikum.
3.      Anda diberi Sembilan keping uang logam dan sebuah neraca palang, salah satu keeping lebih ringan dari delapan lainnya yang bobotnya lama. Bagaimana Anda menetapkan kepingan mana yang ringan hanya dengan melakukan dua kali penimbangan ?
Jawab:
Dengan melakukan penafsiran dan perhitungan rata-rata maka akan dihasilkan hasil yang akurat

B.     Stoikiometri
1.      Gas oksigen sedikit larut dalam air. Apakah keadaan ini akan mempengaruhi jumlah KClO3 !
Jawab:
Iya, karena jika gas O2 sedikit larut dalam air, maka O2 akan lebih banyak bercampur dalam KClO3, dimana mol KClO3 dipengaruhi oleh nilai Ar O2
2.       
a)      Bila ketinggian air diluar tabung reaksi pengumpul gas lebih tinggi dari pada yang diluar, apakah ini disebabkan oleh tekanan gas O2 lebih tinggi atau lebih rendah dari pada tekanan udara ? Jelaskan !
Jawab:
Hal itu terjadi karena tekanan O2 lebih rendah dari tekanan udara, semakin tinggi jumlah volumenya, maka tekanan O2 semakin berkurang dari tekanan udara

b)      Bila Anda menyertakan tekanan gas pada pertanyaan 2 a)apakah bobot gas O2 bertambah atau berkurang ? Jelaskan !
Jawab:
Volume gas O2 akan berkurang karena semakin tinggi tekanan O2 maka volume gas O2 semakin berkurang. Hal itu disebabkan karena tekanan dan udara berbanding terbalik
c)      Andaikan Anda tidak menyertakan tekanan, tetapi mengambil tekanan O2 sama dengan tekanan udara luar. Apakah jumlah mol O2 yang timbul lebih besar atau lebih kecil dari pada yang sebenarnya ? Jelaskan !
Jawab:
Jumlah mol O2 akan lebih besar karena jika tekanan udara lebih besar jumlah O2 akan bertambah
3.      Bila udara memasuki tabung reaksi pengumpul gas, bagaimana hal ini dapat mempengaruhi jumlah mol KClO3 yang terurai ? Jelaskan !
Jawab :
Jika itu terjadi, maka semakin banyak O2 atau udara yang masuk maka semakin banyak pula O2 dari KClO3 yang terurai.
XII.        KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pengamatan ilmiah dan stoikiometri penguraian KClO3, maka dapat disimpulkan :
1.      Dengan adanya percobaan pengamatan ilmiah diperoleh pengalaman dalam mencatat data dan menjelaskan data pengamatan ke dalam pembahasan.
2.      Dengan adanya percobaan diperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang berbagai macam alat kimia yang terbuat dari kaca, serta dengan adanya percobaan didapat pengetahuan tentang membuat larutan dari bahan kimia padat dan kimia cair.
3.      Dalam melakukan perlu kehati-hatian dan ketelitian, karena bahan kimia banyak yang berbahaya.
4.      Koefisien reaksi penguraian KClO3 yaitu : 2 KClO32 KCl + 3 O2
5.      Volume molar gas oksigen pada STP : 22.35 l/mol ()
6.      Persentase O2 dalam KClO3 = 25 ( O2 =  . 100)



XIII.    DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia, dkk.1993.Kimia Dasar I.Jakarta: Depdikbud
Bakti, Rivai.2010.Kimia Dasar I.Bandung: Ganesha
Epinur,dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Jambi: Universitas Jambi
Harijono.1987.Termodinamika Teknik Aplikasi dan TermodinamikaStatistik.Jakarta : PT Gramedia
Luscua, Achmad.1996.Stoikiometri Energitika Kimia.Bandung : PT Citra Aditya Bakti
Sutrisno.1999.Kimia Dasar.Bandung : ITB

Tidak ada komentar:
Write komentar